Sunday, 26 April 2015



LOMBA MEWARNAI 2015 DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI KARTINI dan HARI JADI KABUPATEN PROBOLINGGO

            Tiada henti inovasi  yang dilakukan pengelola pasar paiton, mungkin itu kata yang pantas untuk menggambarkan gebrakan-gebrakan yang dilakukan pengelola pasar paiton. Baru-baru ini pengelola pasar paiton bekerjasama dengan radio SPI (Suara Perkasa Indah), radio SPP (Suara Pasar Paiton), serta PT. Ipmomi – Paiton Energy mengadakan lomba mewarnai tingkat PAUD & TK di wilayah kecamatan paiton.
            Hari jum’at tepatnya tanggal 24 April 2015 acara lomba mewarnai tingkat PAUD & TK digelar dihalaman pasar paiton. Diikuti sebanyak 180 peserta lebih lomba tersebut berjalan dengan lancar. Acara tersebut dimulai dari jam 07:00 wib – 10:30 wib. Selain lomba mewarnai, acara tersebut juga diisi dengan game, nyanyi, serta acara-acara hiburan lainnya.
            Lomba mewarnai bertujuan untuk memperingati hari Kartini yang sedianya jatuh pada 21 april, selain itu bertujuan memeriahkan hari jadi kabupaten probolinggo. Disisi lain lomba tersebut memiliki misi untuk mengasah kemampuan kreativitas peserta lomba sehingga kedepannya para peserta mendapatkan motivasi untuk lebih baik.
            Ada beberapa pemenang yang berhasil meraih piala dan piagam, diantaranya kategori PAUD yang dimenangkan oleh 3 peserta, kategori TK A yang dimenagkan oleh 6 peserta, serta kategori TK B yang dimenangkan oleh 6 peserta. Kedepan pengelola pasar paiton berharap acara tersebut bias menjadi agenda rutin sehingga dapat memberikan peluang bagi peserta untuk meningkatkan kreativitasnya.






           



PENGOLAHAN SAMPAH DI PASAR PAITON

            Sampah, satu kata yang identik dengan bau, kotor, menjijikkan, bahkan dibenci orang. Sampah dianggap menjadi permasalahan bagi kehidupan. Sampah akan selalu menjadi permasalahan bagi kehidupan karena seiring pertumbuhan penduduk akan berbanding lurus dengan jumlah sampah yang ada.
            Berbicara tentang sampah tidak akan ada habisnya karena sampah sangat erat kaitannya dengan manusia. Manusia merupakan bagian dari sampah karena manusia memproduksi sampah. Sadar atau tidak manusia turut andil dalam maslah sampah. Disisi lain manusia membutuhkan sampah.
            Dewasa ini sudah banyak gerakan untuk mengatasi sampah, baik dari unsur pemerintah, Masyarakat maupun aktivis-aktivis lingkungan. Seperti yang dilakukan Pasar Paiton yang memulai untuk mengelola sampah, baik sampah organic maupun non organic. Gerakan ini merupakan usaha pasar paiton mengatasi masalah sampah waloupun belum 100%.
            Pengolah sampah dipasar paiton meliputi pengolahan sampah sayur-sayuran, buah-buahan dan sampah organic lainnya. Sampah-sampah tersebut diolah menjadi kompos yang kita kenal dengan sebutan pupuk organic padat (POP). Proses pengolahannya sendiri masih memerlukan beberapa campuran seperti limbah kotoran sapi, kotoran ayam, limbah jerami serta bogasi cair atau yang sering kita sebut (POC). Semua bahan tersebut dicampur hingga merata agar semua bahan bisa terfermintasi seluruhnya. Proses fermintasinya sendiri membutuhkan waktu 1-2 bulan agar menjadi kompos. Sampah tersebut diolah di rumah kompos yang dimiliki pasar paiton yang sebelumnya gedung yang tidak terpakai yang lokasi ada di pasar lama.
 Sedangkan jenis limbah seperti air kelapa, limbah air tahu, tape busuk, air cucian beras dijadikan bogasi (POC). Pengolahan bogasi sendiri dengan cara semua bahan dicampur ke dalam wadah yang disediakan setelah itu dicampur dengan EM4 sebagai starter. Prosesnya sendiri membutuhkan waktu 3 minggu. Bogasi cair (POC) dan kompos (POP) digunakan untuk segala jenis tanaman seperti padi, jagung, tembakau, kacang, ketela. Bahkan akhir-akhir ini digunakan untuk petani jahe di kawasan paiton dan sekitarnya sehingga pasar paiton menambah jumlah produksi untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Jenis sampah non organic juga kami manfaatkan dengan mendirikan bank sampah. Bank sampah sendiri berdiri untuk menjawab permasalahan sampah non organic karena sampah non organic memerlukan waktu yang jauh lebih lama untuk terurai. Bank sampah syari’ah paiton berdiri sejak agustus 2014 dan mempunyai nasabah pedangan pasar paiton, pasar bucor, pasar kotaanyar serta masyarakat umum. Aktivitas di BSS paiton meliputi Reuse seperti menggunakan kembali kardus dan kertas, kerajinan seperti membuat tempat pensil dari botol, membuat tas dari bekas bungkus deterjen. Akhir-akhir ini banyak lembaga pendidikan, dinas pemerintah kabupaten probolinggo maupun kabupaten yang lain seperti kab. Mojokerto, kab. Trenggalek, kab. Ponorogo melakukan study banding ke pasar paiton. Kami telah menandatangani MoU (Memorandum of understanding) dengan PT. Ipmomi – Paiton Energy untuk mengembangkan pasar, dari segi ekonomi, kebersihan, serta perilaku hidup sehat pelaku pasar. Kami juga dipercaya SMAN 1 Paiton, PP. Nurul Jadid, Pasar Semampir Kraksaan, untuk berperan serta mengatasi masalah sampah.
Pasar Paiton sudah meraih juara 1 tingkat kabupaten kategori pasar sehat dan bersih tahun 2014, kami juga masuk dalam kategori pasar sehat tingkat provinsi jawa timur tahun 2014 dan kami dipercaya oleh pemerintah kab. Probolinggo untuk penilaian Adipura Kencana tahun 2014-2015. Kami juga mewakili provinsi jawa timur untuk berkompetisi di ajang lomba pasar sehat tingkat nasional. Semua ini tidak akan kami capai tanpa adanya kekompakan dari semua pelaku pasar ( Staf, pedagang, pengunjung ) serta dukungan dari PT. Ipmomi-Paiton Energy dan pemerintah Kab. Probolinggo.
Selanjutnya kami ingin mengembangkan pasar paiton, pasar seluruh kabupaten, lembaga pendidikan, pondok pesantren dari berbagai bidang yang belum kami garap agar tercapai kabupaten probolinggo menjadi kabupaten yang bersih, sehat, aman dan sejahtera.
             
           


PEMBINAAN DAN PELATIHAN PEDAGANG PASAR DAERAH TAHUN 2015

            Kamis, 26 maret 2015 langit di kawasan paiton tampak cerah tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Detik demi detik berlalu sampai waktu menunjukkan jam 8 pagi. Sekilas tidak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya tapi disisi lain kawasan paiton tepatnya di wilayah paiton sebelah timur POH 2 Ipmomi-PE gedung training center CSR PT. Ipmomi-Paiton Energy tampak ada keramaian karena untuk pertama kalinya gedung tersebut akan difungsikan.
            Gedung megah yang menghadap ke arah barat tersebut terlihat bersih dan asri. Suasana disekitar gedung tersebut sangat tenang dan sejuk. Gedung yang bisa menampung lebih dari 50 orang tersebut memang diperuntukkan untuk kegiatan masyarakat, hal ini sesuai dengan tujuan awal dibangunnya gedung tersebut.
            Dipagi yang cerah di dalam gedung tersebut akan diadakan pelatihan dan pembinaan kepada pedagang pasar di kawasan kabupaten probolinggo. Tampak panitia sibuk mempersiapkan semua kebutuhan acara. Ada yang sibuk mempersiapkan konsumsi, sound sistem, dokumentasi, penerima tamu, serta mengecek semua hal. Jam sudah menunjukkan 9:30 wib pedagang pasar, koordinator pasar, serta peserta yang lain mulai berdatangan. Tampak penerima tamu sibuk mengarahkan peserta untuk membubukan tanda tangan mereka di atas buku tamu, tampak penerima tamu yang lain memberikan materi dan 1 kotak kue untuk peserta yang sudah selesai registrasi.
            Disudut lain ada beberapa petinggi PT. Ipmomi-Paiton Energy berkumpul bersama staf, jajaran dispenda, diskop, disperindag, tampak pula staf pasar paiton sibuk mengobrol dengan mereka. Memang dalam acara tersebut mereka diundang sebagai nara sumber untuk memberikan pembinaan bagi pedagang dan pelaku pasar.
            9:00 wib, pembawa acara mengucapkan salam, acara yang dipandu langsug oleh staf Dispenda sudah dipadati peseta tampak pula disisi depan ada sejumlah jajaran pemerintah kabupaten probolinggo, seperti Kadispenda, kabid Dispenda, Diskop, Disperindag, dan perwakilan PT. Ipmomi-Paiton Energy. Acara pun dimulai dengan pelaporan panitia kepada peserta, dilanjutkan sambutan dari PT. Ipmomi-Paiton Energy yang sangat mengapresiasi acara tersebut. Setelah itu sambutan Kadispenda yang sedikit banyak memberitahukan tentang pentingnya penegakan peraturan di pasar. Sambutan pun selesai dan ditutup doa.
            Selang beberapa menit setelah acara diskors sehingga peserta bisa menikmati hidangan yang telah diberikan. tibalah ke acara inti, dimulai dengan nara sumber yang pertama diwakili oleh Diskop. Beliau membeberkan tentang pentingnya pasar yang bersih, nyaman, tertib ukur. Hal ini dimaksudkan untuk menambah daya minat beli masyarakat ke pasar tradisional. Di sisi lain untuk menambah daya saing pasar tradisional dengan pasar semi moderen maupun pasar moderen karena dewasa ini masyarakat lebih senang berbelanja di mini market karena lebih bersih, nyaman, serta pelayanan yang lebih baik. Beliau menghimbau agar pelaku pasar tradisional untuk mengubah citra pasar tradisional yang identik dengan kumuh, bau, kotor, tidak bersahabat sehingga menjadi lebih baik.
            30 menit berlalu, nara sumber kedua mengambil alih podium, giliran dinas koperasi memberikan materi, beliau menekankan kepada peserta agar lebih memahami tentang AEC (Asean Economic Community) atau yang kita sebut dengan MEA (Masayarakat Ekonomi Asean). Hal ini dianggap perlu kareana di akhir 2015 program ini akan berjalan. Pedagang diharapkan bisa mengambil keuntungan dengan adanya MEA yaitu bisa melebarkan usaha ke negara-negara di kawasan Asean. Beliau mengingatkan kita jangan sampai menjadi korban dari MEA karena akan berdampak buruk bagi perekonomian negara kita.
            12:00 wib tibalah waktu untuk nara sumber yang berasal dari Dispenda, beliau memaparkan tentang APBD, target pajak, jenis pajak, dan hal lain yang terkait dengan retribusi. Nara sumber terakhir yang juga berasal dari Dispenda memaparkan tentang pentingnya pasar bersih dan nyaman. Beliau menunjukkan beberapa video dokumentasi dari berbagai macam pasar di luar negeri seperti thailand, korea, jerman, dan negara lain.
            Tidak terasa jam sudah menunjukkan 12:45 wib, disertai dengan ucapan terima kasih dari pembawa acara yang mewakili segenap panitia acara pun selesai. Dengan berbaris rapi para peserta bergantian keluar untuk pulang ke tempat masing-masing. Acara tersebut berjalan dengan sukses dan para panitia bergegas membereskan semua peralatan dan sampah-sampah di dalam gedung.