Tuesday, 16 February 2016

Rencanakan Terapkan Zonasi Jualan Pasar Tradisional


KRAKSAAN - Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo berencana untuk menerapkan zona jualan di pasar tradisional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional sehingga tidak kalah dengan pasar modern.

Sejauh ini yang baru menerapkan zona jualan adalah Pasar Paiton. Rencananya, di setiap pasar tradisional akan dilakukan pengelompokan sesuai dengan jenis barang yang dijual. Sehingga, nantinya, pedagang yang menjual emas akan berkelompok dalam satu bedak. Begitu juga yang lainnya.

“Selama ini, kondisi di pasar tradisional masih semrawut. Dengan aturan baru ini, pasar akan menjadi lebih rapi,” kata Kepala Dispenda Kabupaten Probolinggo Hadi Prayitno, Minggu (24/1/2016).

Namun, Hadi mengaku jika hal ini tidak mudah dilakukan. Untuk menerapkan aturan ini, Dispenda harus menunggu pasar selesai direnovasi. Ini dikarenakan Dispenda akan melakukan penataan ulang pada para pedagang seperti di pasar modern.

Menurut Hadi, tujuan dari zonasi jualan ini adalah untuk memberikan kenyamanan pada pembeli yang singgah ke pasar tradisional. Selain itu, zonasi jualan dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sektor retribusi pasar memiliki potensi yang besar untuk digali. Jadi dengan diberlakukannya zonasi jualan di pasar tradisional diharapkan akan berdampak pada peningkatan retribusi pasar,” ujarnya.

Nantinya, jika aturan ini sudah diberlakukan, juga akan dilakukan penyesuaian tarif. Tarif bedak yang di depan tidak sama dengan yang bedak di belakang. “Ini berbeda dengan realita saat ini, dimana pedagang yang berjual emas dan yang berjual sembako diberlakukan tarif yang sama,” jelasnya.

Hadi mengaku dalam peningkatan tarif, pihaknya akan tetap mengikuti aturan yang ada. Seperti melihat daya beli masyarakat dan tingkat inflasi yang terjadi di Kabupaten Probolinggo. Setelah melakukan pengkajian tersebut, barulah tarif tersebut akan disahkan melalui Perbup (Peraturan Bupati). “Sehingga hal tersebut nantinya tidak akan memberatkan masyarakat,” pungkasnya. (wan/abh)

BLH Geber Beragam Lomba


KRAKSAAN - Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun ini mengangkat tema “Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care“ atau Tujuh Miliar Manusia dengan Berbagai Keinginannya. Untuk menyemarakkan momentum tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo menggelar berbagai macam lomba, Sabtu (29/8) di Alun-alun Kota Kraksaan.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2015 di Kabupaten Probolinggo diwujudkan dalam bentuk kegiatan Festival Band Pelajar (Green Music Festival), Lomba Yel-yel, Lomba Mewarnai, Pameran Lingkungan (Kampung Adiwiyata dan Eco Creative) dan penganugerahan Award bagi pelopor bidang Lingkungan Hidup.

Festival Band Pelajar (Green Music Festival) sasarannya pada para pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Probolinggo, Lomba Yel-yel sasaran pelajar sekolah Adiwiyata dengan ketentuan umum yel-yel wajib bertema lingkungan hidup, lomba mewarnai sasaran siswa-siwi TK se-Kecamatan Kraksaan. Ketentuan umum gambar bertema lingkungan.

Untuk lomba mewarnai, juara I diraih TK ABA Kraksaan, juara II diraih TK Kusuma Kraksaan dan juara III diraih TK ABA Kraksaan. Lomba Festival Band Pelajar juara I diraih SMA Tunas Luhur, juara II diraih SMAN 1 Kraksaan dan juara III diraih MTsN 1 Pajarakan.

Lomba Yel-yel juara I diraih SMPN 1 Tongas, juara II diraih SMAN 1 Kraksaan, juara III diraih SMPN 1 Lumbang, harapan I diraih SMPN 2 Paiton dan harapan II diraih SMA Tunas Luhur. Sedangkan pameran lingkungan juara I diraih SMA Tunas Luhur, juara II diraih SMAN 1 Paiton dan juara III diraih SMPN 1 Kraksaan.

Green School Award diraih SMAN 1 Krucil, SMAN 1 Gending, SMPN 2 Sumberasih, SMPN 1 Paiton, SMPN 1 Dringu, SMPN 2 Paiton, MTsN Paiton, SMPN 1 Tongas, SMAN 1 Gading dan SMPN 1 Leces.

Lomba LIBERTI juara I diraih Kecamatan Maron, juara II diraih Kecamatan Dringu, juara III diraih Kecamatan Pajarakan, harapan I diraih Kecamatan Kraksaan, harapan II diraih Kecamatan Paiton dan harapan II Kecamatan Maron.

Dalam juara Anugerah Probolinggo Green Award kategori individu diraih H. Soetjipto, kategori komunitas diraih Kelompok Mangrove Pantai Harapan dan kategori lembaga diraih Pasar Sehat Paiton.

Sedangkan Pameran Lingkungan (Kampung Adiwiyata dan Eco Creative) sasarannya pada sekolah Adiwiyata dan binaan UKM dan perusahaan dengan ketentuan umum produk dipamerkan hasil karya siswa berupa produk daur ulang. Penganugerahan award bagi pelopor bidang lingkungan hidup sasaran peroranga, masyarakat pegiat Bank Sampah Komunitas Kelompok, pegiat pelestarian hutan mangrove dan Lembaga Pasar Sehat dan Ramah Lingkungan. (y0n)