Thursday, 4 September 2014

PENGERTIAN PASAR





Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.

Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.




Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Pasar Ikan

Pasar ikan adalah pasar yang digunakan untuk memasarkan ikan dan produk ikan. Selain ikan, organisme akuatik dan boga bahari lainnya juga dijual, seperti cumi dan udang. Pasar ikan dapat ditujukan untuk menjual ikan secara grosir kepada pedagang ikan lain atau secara eceran kepada konsumen. Pasar ikan juga menjual aneka jajanan yang terbuat dari hasil laut, dan restoran serta warung makan yang khusus menyajikan masakan ikan juga berdiri di dekat pasar ikan.
Ukuran pasar ikan bervariasi dari gerai kecil, hingga pasar besar seperti pasar ikan Tsukiji di Tokyo yang menjual hasil laut sebanyak 660 ribu ton per tahun



VIDEO KEGIATAN PASAR PAITON


SOSIALISASI PITA CUKAI ILEGAL DI PASAR BARU PAITON


RADIO "SUARA PASAR PAITON"





PENGOLAHAN SAMPAH PASAR PAITON



Pasar Paiton ‘Kekurangan Sampah’

Probolinggo, NRJ – Pasar Paiton saat ini ‘kekurangan sampah’. Hal itu terjadi karena adanya pemanfaatan sampah yang dikelola menjadi kompos. Upaya positif tersebut cukup fenomenal. Mengingat, di tengah krisisnya perhatian masyarakat terhadap dampak buruk sampah, muncul ide kreatif dari pihak Pasar Paiton untuk
memetamorfosis sampah, yang awalnya tidak bermanfaat menjadi manfaat.

Tak hanya itu, pengolahan sampah organik menjadi kompos tersebut rupanya menarik perhatian dari PT. IPMOMI Paiton dengan menawarkan mitra kerja. “Kemarin perwakilan dari perusahaan itu datang kepada kami dan menawarkan bentuk kerjasama kerja. Untuk hal itu, belum sampai final, masih dalam tahap komunikasi,” ujar Nurul Huda, salah satu staf pasar setempat.

Waktu yang diperlukan untuk pengolahan sampah, masih menurut Nurul Huda, memakan waktu sekitar tiga Minggu. “Dengan kurun waktu tiga Minggu itu, sampah organik sudah menjadi kompos. Perhari, sampah basah yang kami olah mencapai satu sampai tiga kuintal,” paparnya saat ditemui News Radar Jatim, di kantor Pasar Paiton, waktu lalu.

Sementara Koordinator Pasar Paiton, Murtade, mengungkapkan, alat untuk mengolah sampah organik (cuper) saat ini masih meminjam kepada Forum Petani Organik (FPO) Paiton. Hal itu karena pihak pasar yang dipimpinnya belum memiliki alat sendiri. “Harapan kami adanya bantuan cuper dari pihak terkait. Sehingga kami pun bisa lebih lagi mengembangkan pengolahan sampah organik ini,” ucapnya ketika ditemui di ruang kerjanya waktu lalu. (Full)




SAHUR BERSAMA IBU Hj. SINTA NURIYAH (ISTRI GUSDUR)



Hj. Sinta Nuriyah Sahur Bersama Kaum Dhuafa




Jumat (18/7) dini hari, ratusan warga dan pedagang pasar berkumpul di Pasar Paiton
Kecamatan Paiton. Mereka hadir dalam kegiatan sahur keliling bersama Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

Sahur keliling ini dihadiri Bupati Probolinggo Hj P. Tantriana Sari SE didampingi suaminya yangjuga Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs H Hasan Aminuddin MSi. Juga sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Kegiatan yang rutin digelar sejak tahun 2005 dan telah dilaksanakan di berbagai daerah.
Tujuannya, mengajak warga masyarakat untuk menjadikan puasa sebagai instrumen
ketentraman hati.

Dalam sambutannya Bupati Tantri menjelaskan, pemilihan lokasi pasar juga tidak lepas dari arti pasar sebagai sumber rejeki yang dijanjikan Allah dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang akan terus dilanjutkan Pemkab Probolinggo.

“Bagi saya pribadi, pasar merupakan tempat rejeki yang dijanjikan oleh Allah. Semoga pasar juga dapat menjadi salah satu pendorong berdirinya ekonomi rakyat,” ujar bupati.
Sementara mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama-sama memakmurkan masjid. “Karena hari-hari ini merupakan detik-detik di mana kita akan meninggalkan bulan Ramadhan. Mari kita bersama-sama beriktikaf di masjid-masjid,” ajaknya.

Sedangkan Hj. Sinta Nuriyah mengajak masyarakat untuk sadar atas keberagaman di
Indonesia. Dan untuk menghargai keberagaman itu, dirinya mengajak masyarakat yang hadir untuk mengamalkan pelajaran yang didapatkan pada bulan puasa. “Di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan marah, ada juga pelajaran moral dan budi pekerti yang bisa kita petik,” ujarnya.

Lebih lanjut Sinta Nuriyah berharap, kegiatan sahur bersama ini dapat menjadi pembuka jalan masyarakat untuk melaksanakan ibadah puasa dengan baik. “Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak kaum marginal seperti tukang becak atau pedagang pasar untuk memulai ibadah puasa dengan niat baik,” jelasnya.

Istri mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut mengingatkan, arti penting dan tujuan puasa. Hal yang tidak kalah pentingnya yakni di bulan Ramadhan ini bisa meningkatkan ibadah sosial seperti halnya meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat muslim. “Kesabaran, keikhlasan dan kejujuran sangat perlu ditingkatkan melalui ibadah
puasa,” pungkasnya.

Dalam kegiatan yang juga diisi dengan pemberian santunan kepada 50 orang anak yatim piatu ini Sinta Nuriyah meminta agar pemberantasan buta aksara lebih ditingkatkan. Kelak diharapkan Kabupaten Probolinggo bisa terbebas dari buta aksara.

PENANDATANGANAN MoU PASAR PAITON dengan PT. IPMOMI - PAITON ENERGY



PT. IPMOMI – PAITON ENERGY Tandatangani MoU Pengembangan Pasar dengan PASAR PAITON



President Director PT. International Power Mitsui Operation and Maintenance
Indonesia (IPMOMI) Paiton Michael A. Fedosiuk dan Kepala Pasar Paiton Murtada, Kamis (26/9) melakukan penandatanganan nota kesepahaman dalam bentuk MoU (memorandum of understanding) tentang pengembangan pasar tradisional Paiton.

Penandatanganan MoU oleh PT. IPMOMI yang bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap Bahan Bakar Batubara  (PLTU) I di Paiton Kabupaten Probolinggo dan Pasar Paiton ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Probolinggo Santiyono.

Dalam MoU tersebut disebutkan bahwa PT. IPMOMI dan Pasar Paiton sepakat untuk mengadakan kerja sama penyusunan dan pelaksanaan Program “Pasar Paiton Hijau dan Bersih” atau Green Paiton Market”. Program ini akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Tindak Lanjut Tahunan yang akan disetujui oleh PT. IPMOMI.

Selain itu, dalam MoU itu juga disebutkan bahwa program dapat berbentuk antara lain tetapi tidak terbatas kepada penghijauan pasar, pengelolaan sampah pasar, peningkatan kualitas lingkungan pasar, peningkatan kompetensi pelaku pasar serta pelatihan kinerja lingkungan. Kesepakatan ini berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang dan/atau diakhiri oleh masing-masing pihak.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Probolinggo Santiyono mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan kegiatan yang menunjang program dari Kabupaten Probolinggo yang diterjemahkan oleh Dispenda yang implementasinya pada pasar sehat. Dimana pasar sehat sendiri untuk saat ini ditujukan kepada Pasar Maron, Pasar Semampir, Pasar Kebonagung dan Pasar Paiton.

“Dari 4 (empat) pasar tradisional tersebut untuk sementara hanya Pasar Paiton yang sudah melakukan MoU dengan CSR (Corporate Social Responsibility) perusahaan dalam hal ini PT. IPMOMI untuk membantu pengembangan Pasar Paiton menjadi pasar tradisional yang berbasis modern,” ungkap Santiyono.

Menurut Santiyono, selama 3 (tiga) tahun kesepakatan tersebut Pemerintah Kabupaten
Probolinggo akan terus melakukan pendampingan dengan mensinergikan program-programnya baik itu dengan instansi terkait maupun PT. IPMOMI.

“Disamping itu juga tidak menutup kemungkinan nantinya akan mengembangkan binaan dan bantuan kepada pasar-pasar tradisional lain. CSR perusahaan ini baru pertama kalinya untuk pengembangan pada pasar tradisional berbasis modern. Sebab selama ini biasanya CSR perusahaan hanya fokus kepada pendidikan,” jelas Santiyono.

Dikatakan Santiyono, pengembangan pasar Paiton dengan melibatkan CSR perusahaan ini dilakukan untuk memperbaiki sarana dan prasarana pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar moderen yang ada disekitar pasar.



Hj. Sinta Nuriyah Sahur Bersama Kaum Dhuafa




Jumat (18/7) dini hari, ratusan warga dan pedagang pasar berkumpul di Pasar Paiton
Kecamatan Paiton. Mereka hadir dalam kegiatan sahur keliling bersama Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.

Sahur keliling ini dihadiri Bupati Probolinggo Hj P. Tantriana Sari SE didampingi suaminya yangjuga Mustasyar PCNU Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs H Hasan Aminuddin MSi. Juga sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Kegiatan yang rutin digelar sejak tahun 2005 dan telah dilaksanakan di berbagai daerah.
Tujuannya, mengajak warga masyarakat untuk menjadikan puasa sebagai instrumen
ketentraman hati.

Dalam sambutannya Bupati Tantri menjelaskan, pemilihan lokasi pasar juga tidak lepas dari arti pasar sebagai sumber rejeki yang dijanjikan Allah dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang akan terus dilanjutkan Pemkab Probolinggo.

“Bagi saya pribadi, pasar merupakan tempat rejeki yang dijanjikan oleh Allah. Semoga pasar juga dapat menjadi salah satu pendorong berdirinya ekonomi rakyat,” ujar bupati.
Sementara mantan Bupati Probolinggo Hasan Aminuddin mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama-sama memakmurkan masjid. “Karena hari-hari ini merupakan detik-detik di mana kita akan meninggalkan bulan Ramadhan. Mari kita bersama-sama beriktikaf di masjid-masjid,” ajaknya.

Sedangkan Hj. Sinta Nuriyah mengajak masyarakat untuk sadar atas keberagaman di
Indonesia. Dan untuk menghargai keberagaman itu, dirinya mengajak masyarakat yang hadir untuk mengamalkan pelajaran yang didapatkan pada bulan puasa. “Di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan marah, ada juga pelajaran moral dan budi pekerti yang bisa kita petik,” ujarnya.

Lebih lanjut Sinta Nuriyah berharap, kegiatan sahur bersama ini dapat menjadi pembuka jalan masyarakat untuk melaksanakan ibadah puasa dengan baik. “Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak kaum marginal seperti tukang becak atau pedagang pasar untuk memulai ibadah puasa dengan niat baik,” jelasnya.

Istri mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut mengingatkan, arti penting dan tujuan puasa. Hal yang tidak kalah pentingnya yakni di bulan Ramadhan ini bisa meningkatkan ibadah sosial seperti halnya meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat muslim. “Kesabaran, keikhlasan dan kejujuran sangat perlu ditingkatkan melalui ibadah
puasa,” pungkasnya.

Dalam kegiatan yang juga diisi dengan pemberian santunan kepada 50 orang anak yatim piatu ini Sinta Nuriyah meminta agar pemberantasan buta aksara lebih ditingkatkan. Kelak diharapkan Kabupaten Probolinggo bisa terbebas dari buta aksara. 


TIM JAWA TIMUR VERIFIKASI PASAR PAITON



selama sekitar 30 menit tim yang diketuai Bambang Dwi Atmojo, menilai kondisi pasar di ujung timur kabupaten probolinggo ini. Mereka tampak kagum dengan pengaturan pedagang di pasar tersebut, dimana pedagang dikelompokkan berdasarkna jualannya.

Tak hanya pengaturan pedagang, kebersihan pasar pun tak luput dari penilaian mereka. “terlebih lagi dengan fasilitas dan program yang terlaksana di pasar ini. Seperti toilet yang bersih, pengolahan sampah, juga perpustakaan, radio dan akses internenya,” tutur bambang, saat ditemui di lokasi pasar.

Tak salah jika pemkab probolinggo menunjuk pasar paiton menjadi wakilnya dalam program kabupaten probolinggo sehat. Sebab, selama ini imej pasar tradisional terkesan kumuh dan jorok. Namun, hal tersebut tidak berlaku di pasar paiton, kecamatan paiton, kabupaten probolinggo. Di pasar ini, kondisi pasanya sngat nyaman dan bersih, dengan jejeran pedagang yang tertata rapi. Terutama pedagang sayur yang sudah menggunakan meja jejer untuk mengelar dagangan.

Koordinator pasar paiton Murtade menuturkan tujuan utama agar pembeli yang datang tidak merasa risih dengan kondisi pasar. Dengan pasar sehat dan bersih, pembeli akan betah dan nyaman berkunjung. Sehingga program yang dicanangkan oleh Bupati Probolinggo berjalan dengan baik dan sukses. “kami mengimplementasikan program tersebut dalam bentuk nyata,” ujarnya.

Bentuk nyata tersebut diantaranya adalah dengan memberikan pedagang sayur meja atau lapak. Meja dengan ukuran 120 cm x 80 cm x 70 cm ini dijadikan sebagai tempat dagangn dipajang. Dengan pengaturan seperti ini, membuat pasar tampak tertata rapi dan jalan untuk pembeli cukup lapang. “ini terbukti dengan banyaknya warga perumahan dan PLTU yang berbelanja disini,” tuturnya.

Di pasar paiton saat ini telah didirikan koperasi simpan pinjam suara pasar paiton beranggotakan 158 pedagang sayur. Yang menarik dari gerakan pasar sehat dan bersih ini, setiap pedagang sayur yang menjadi anggota koperasi otomatis mendapat meja jejer. Terdapat 158 meja jejer ini di pasar paiton, yang merupakan sumbangan dari PT. IPMOMI – PAITON ENERGY, salah satu perusahaan listrik di komplek PLTU Paiton. “berasal dari dana CSR mereka, kami bagikan bagi anggota koperasi. Mudah-mudahan semua pedagang nantinya ikut menjadi anggota,” harap pria kelahiran 1968 ini.

Selain itu, dipasar ini juga dilengkapi dengan radio komunitas suara pasar paiton, perpustakaan, toilet sebanyak 6 unit. Kemudian ada pengelolaan sampah berupa Bank Sampah Syariah Paiton. Ada juga akses internet menggunakan jaringan wi-fi milik telkom dengan kecepatan akses mencapai 100 Mbps. “pengunjung dapat berbelanja disini sambil browsing. Kami juga merencanakan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM),”tuturnya.

Menurut kabid sosial dan budaya Bappeda setempat Achmad Sapari, penunjukan pasar paiton dikarenakan pedagang pasar tersebut guyub. Sehingga setiap kegiatan yang dilakukan berjalan dengan baik.”ditambah dengan manajerial yang bagus dari pimpinan pasar tersebut,” tuturnya secara terpisah.



KABUPATEN PROBOLINGGO RAIH PENGHARGAAN FORUM KABUPATEN SEHAT

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kabupaten Probolinggo di tingkat Provinsi Jawa Timur. Pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Provinsi Jawa Timur ke 69, Kabupaten Proboilnggo memperoleh predikat kabupaten sehat lewat penghargaan forum kabupaten sehat (FKS).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10). Selanjutnya Kabupaten Probolinggo masuk nominasi penghargaan tingkat nasional untuk bisa mendapatkan penghargaan bergengsi Swasti Saba dari Presiden RI.

“Alhamdulillah” kami bersyukur tahun ini kabupaten probolinggo dinyatakan masuk kategori kabupaten sehat. Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan atas partisipasi masyarakat kabupaten probolinggo bersama forum kabupaten sehat,” ungkap Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina

Sementera kepala bidang sosial dan budaya Bappeda Achmad Sapari menegaskan, kabupaten probolinggo mendapatkan predikat kabupaten sehat untuk tiga tatanan. Yakni, tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat, tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana serta tatanan kawasan masyarakat sehat dan mandiri.

 “Kawasan industri dan perkantoran sehat berada di PT YTL, PT IPMOMI Paiton, BLK kraksaan dan PT Sasa inti gending. Kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat berada di Pasar Paiton, Pasar Kebonagong, Hutan Kota Kraksaan,  Pokmas Sumberlele, Sungai Sungai Rondoningo, Bank Sampah Semampir dan SMAN Dringu. Sementara kawasan masyarakat sehat dan mandiri berada di Desa Wonorejo, Desa Leces, SDN Muneng Leres 1 dan Puskesmas Sumberasih,”ujarnya. 

 Pria kelahiran Probolinggo, 27 Oktober 1958 ini menegaskan dalam verifikasi penilaoan Kabupaten/Kota Sehat Jawa Timur ini, Kabupaten Probolinggo mengajukan tiga dari sembilan tatanan. Setelah dilakukan penilaian, ketiga tatanan tersebut lolos semua.
 “Maksud tatanan disini adalah sasaran kegiatan program kabupaten sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan pada masing-masing kecamatan di kabupaten,”pungkasnya.