Friday, 5 September 2014
Thursday, 4 September 2014
PENGERTIAN PASAR
Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.
Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.
Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.
Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat
bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual
pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan
biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka
oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan
sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran,
telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu,
ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini
masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan
perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional
yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta,
pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh
Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.
Pasar Ikan
Pasar ikan adalah pasar yang digunakan untuk memasarkan ikan dan produk ikan. Selain ikan, organisme akuatik dan boga bahari lainnya juga dijual, seperti cumi dan udang. Pasar ikan dapat ditujukan untuk menjual ikan secara grosir kepada pedagang ikan lain atau secara eceran kepada konsumen. Pasar ikan juga menjual aneka jajanan yang terbuat dari hasil laut, dan restoran serta warung makan yang khusus menyajikan masakan ikan juga berdiri di dekat pasar ikan.
Ukuran pasar ikan bervariasi dari gerai kecil, hingga pasar besar seperti pasar ikan Tsukiji di Tokyo yang menjual hasil laut sebanyak 660 ribu ton per tahun
Pasar ikan adalah pasar yang digunakan untuk memasarkan ikan dan produk ikan. Selain ikan, organisme akuatik dan boga bahari lainnya juga dijual, seperti cumi dan udang. Pasar ikan dapat ditujukan untuk menjual ikan secara grosir kepada pedagang ikan lain atau secara eceran kepada konsumen. Pasar ikan juga menjual aneka jajanan yang terbuat dari hasil laut, dan restoran serta warung makan yang khusus menyajikan masakan ikan juga berdiri di dekat pasar ikan.
Ukuran pasar ikan bervariasi dari gerai kecil, hingga pasar besar seperti pasar ikan Tsukiji di Tokyo yang menjual hasil laut sebanyak 660 ribu ton per tahun
PENGOLAHAN SAMPAH PASAR PAITON
Pasar Paiton ‘Kekurangan
Sampah’
Probolinggo, NRJ – Pasar
Paiton saat ini ‘kekurangan sampah’. Hal itu terjadi karena adanya pemanfaatan
sampah yang dikelola menjadi kompos. Upaya positif tersebut cukup fenomenal.
Mengingat, di tengah krisisnya perhatian masyarakat terhadap dampak buruk
sampah, muncul ide kreatif dari pihak Pasar Paiton untuk
memetamorfosis
sampah, yang awalnya tidak bermanfaat menjadi manfaat.
Tak
hanya itu, pengolahan sampah organik menjadi kompos tersebut rupanya menarik
perhatian dari PT. IPMOMI Paiton dengan menawarkan mitra kerja. “Kemarin
perwakilan dari perusahaan itu datang kepada kami dan menawarkan bentuk
kerjasama kerja. Untuk hal itu, belum sampai final, masih dalam tahap
komunikasi,” ujar Nurul Huda, salah satu staf pasar setempat.
Waktu
yang diperlukan untuk pengolahan sampah, masih menurut Nurul Huda, memakan waktu
sekitar tiga Minggu. “Dengan kurun waktu tiga Minggu itu, sampah organik sudah
menjadi kompos. Perhari, sampah basah yang kami olah mencapai satu sampai tiga
kuintal,” paparnya saat ditemui News Radar Jatim, di kantor Pasar Paiton,
waktu lalu.
Sementara
Koordinator Pasar Paiton, Murtade, mengungkapkan, alat untuk mengolah sampah
organik (cuper) saat ini masih meminjam kepada Forum Petani Organik (FPO)
Paiton. Hal itu karena pihak pasar yang dipimpinnya belum memiliki alat sendiri.
“Harapan kami adanya bantuan cuper dari pihak terkait. Sehingga kami pun bisa
lebih lagi mengembangkan pengolahan sampah organik ini,” ucapnya ketika ditemui
di ruang kerjanya waktu lalu. (Full)
SAHUR BERSAMA IBU Hj. SINTA NURIYAH (ISTRI GUSDUR)
Hj. Sinta Nuriyah Sahur Bersama Kaum Dhuafa
Jumat (18/7) dini hari, ratusan
warga dan pedagang pasar berkumpul di Pasar Paiton
Kecamatan Paiton. Mereka hadir dalam
kegiatan sahur keliling bersama Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Sahur keliling ini dihadiri Bupati
Probolinggo Hj P. Tantriana Sari SE didampingi suaminya yangjuga Mustasyar PCNU
Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs H Hasan Aminuddin MSi. Juga
sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Probolinggo. Kegiatan yang rutin digelar sejak tahun 2005 dan telah
dilaksanakan di berbagai daerah.
Tujuannya, mengajak warga masyarakat
untuk menjadikan puasa sebagai instrumen
ketentraman hati.
Dalam sambutannya Bupati Tantri
menjelaskan, pemilihan lokasi pasar juga tidak lepas dari arti pasar sebagai
sumber rejeki yang dijanjikan Allah dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang
akan terus dilanjutkan Pemkab Probolinggo.
“Bagi saya pribadi, pasar merupakan
tempat rejeki yang dijanjikan oleh Allah. Semoga pasar juga dapat menjadi salah
satu pendorong berdirinya ekonomi rakyat,” ujar bupati.
Sementara mantan Bupati Probolinggo
Hasan Aminuddin mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama-sama memakmurkan
masjid. “Karena hari-hari ini merupakan detik-detik di mana kita akan
meninggalkan bulan Ramadhan. Mari kita bersama-sama beriktikaf di masjid-masjid,”
ajaknya.
Sedangkan Hj. Sinta Nuriyah mengajak
masyarakat untuk sadar atas keberagaman di
Indonesia. Dan untuk menghargai
keberagaman itu, dirinya mengajak masyarakat yang hadir untuk mengamalkan pelajaran
yang didapatkan pada bulan puasa. “Di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan
marah, ada juga pelajaran moral dan budi pekerti yang bisa kita petik,”
ujarnya.
Lebih lanjut Sinta Nuriyah berharap,
kegiatan sahur bersama ini dapat menjadi pembuka jalan masyarakat untuk
melaksanakan ibadah puasa dengan baik. “Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak
kaum marginal seperti tukang becak atau pedagang pasar untuk memulai ibadah puasa
dengan niat baik,” jelasnya.
Istri mantan Presiden RI KH.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut mengingatkan, arti penting dan tujuan
puasa. Hal yang tidak kalah pentingnya yakni di bulan Ramadhan ini bisa meningkatkan
ibadah sosial seperti halnya meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat
muslim. “Kesabaran, keikhlasan dan kejujuran sangat perlu ditingkatkan melalui
ibadah
puasa,” pungkasnya.
PENANDATANGANAN MoU PASAR PAITON dengan PT. IPMOMI - PAITON ENERGY
PT. IPMOMI – PAITON ENERGY Tandatangani
MoU Pengembangan Pasar dengan PASAR PAITON
President Director PT. International
Power Mitsui Operation and Maintenance
Indonesia (IPMOMI) Paiton Michael A.
Fedosiuk dan Kepala Pasar Paiton Murtada, Kamis (26/9) melakukan penandatanganan
nota kesepahaman dalam bentuk MoU (memorandum of understanding) tentang
pengembangan pasar tradisional Paiton.
Penandatanganan MoU oleh PT. IPMOMI
yang bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap Bahan Bakar
Batubara (PLTU) I di Paiton Kabupaten Probolinggo dan Pasar Paiton ini
dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Probolinggo
Santiyono.
Dalam MoU tersebut disebutkan bahwa
PT. IPMOMI dan Pasar Paiton sepakat untuk mengadakan kerja sama penyusunan dan pelaksanaan
Program “Pasar Paiton Hijau dan Bersih” atau Green Paiton Market”. Program ini
akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Tindak Lanjut Tahunan yang akan
disetujui oleh PT. IPMOMI.
Selain itu, dalam MoU itu juga
disebutkan bahwa program dapat berbentuk antara lain tetapi tidak terbatas
kepada penghijauan pasar, pengelolaan sampah pasar, peningkatan kualitas lingkungan
pasar, peningkatan kompetensi pelaku pasar serta pelatihan kinerja lingkungan. Kesepakatan
ini berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang dan/atau diakhiri
oleh masing-masing pihak.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Probolinggo Santiyono mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini
merupakan kegiatan yang menunjang program dari Kabupaten Probolinggo yang diterjemahkan
oleh Dispenda yang implementasinya pada pasar sehat. Dimana pasar sehat sendiri
untuk saat ini ditujukan kepada Pasar Maron, Pasar Semampir, Pasar Kebonagung
dan Pasar Paiton.
“Dari 4 (empat) pasar tradisional
tersebut untuk sementara hanya Pasar Paiton yang sudah melakukan MoU dengan CSR
(Corporate Social Responsibility) perusahaan dalam hal ini PT. IPMOMI untuk
membantu pengembangan Pasar Paiton menjadi pasar tradisional yang berbasis
modern,” ungkap Santiyono.
Menurut Santiyono, selama 3 (tiga)
tahun kesepakatan tersebut Pemerintah Kabupaten
Probolinggo akan terus melakukan
pendampingan dengan mensinergikan program-programnya baik itu dengan instansi
terkait maupun PT. IPMOMI.
“Disamping itu juga tidak menutup kemungkinan
nantinya akan mengembangkan binaan dan bantuan kepada pasar-pasar tradisional
lain. CSR perusahaan ini baru pertama kalinya untuk pengembangan pada pasar
tradisional berbasis modern. Sebab selama ini biasanya CSR perusahaan hanya
fokus kepada pendidikan,” jelas Santiyono.
Dikatakan Santiyono, pengembangan
pasar Paiton dengan melibatkan CSR perusahaan ini dilakukan untuk memperbaiki
sarana dan prasarana pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar moderen
yang ada disekitar pasar.
Dalam kegiatan yang juga diisi dengan pemberian
santunan kepada 50 orang anak yatim piatu ini Sinta Nuriyah meminta agar
pemberantasan buta aksara lebih ditingkatkan. Kelak diharapkan Kabupaten
Probolinggo bisa terbebas dari buta aksara.
TIM JAWA TIMUR VERIFIKASI PASAR PAITON
Hj. Sinta Nuriyah Sahur Bersama Kaum Dhuafa
Jumat (18/7) dini hari, ratusan
warga dan pedagang pasar berkumpul di Pasar Paiton
Kecamatan Paiton. Mereka hadir dalam
kegiatan sahur keliling bersama Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Sahur keliling ini dihadiri Bupati
Probolinggo Hj P. Tantriana Sari SE didampingi suaminya yangjuga Mustasyar PCNU
Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs H Hasan Aminuddin MSi. Juga
sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Probolinggo. Kegiatan yang rutin digelar sejak tahun 2005 dan telah
dilaksanakan di berbagai daerah.
Tujuannya, mengajak warga masyarakat
untuk menjadikan puasa sebagai instrumen
ketentraman hati.
Dalam sambutannya Bupati Tantri
menjelaskan, pemilihan lokasi pasar juga tidak lepas dari arti pasar sebagai
sumber rejeki yang dijanjikan Allah dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang
akan terus dilanjutkan Pemkab Probolinggo.
“Bagi saya pribadi, pasar merupakan
tempat rejeki yang dijanjikan oleh Allah. Semoga pasar juga dapat menjadi salah
satu pendorong berdirinya ekonomi rakyat,” ujar bupati.
Sementara mantan Bupati Probolinggo
Hasan Aminuddin mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama-sama memakmurkan
masjid. “Karena hari-hari ini merupakan detik-detik di mana kita akan
meninggalkan bulan Ramadhan. Mari kita bersama-sama beriktikaf di masjid-masjid,”
ajaknya.
Sedangkan Hj. Sinta Nuriyah mengajak
masyarakat untuk sadar atas keberagaman di
Indonesia. Dan untuk menghargai
keberagaman itu, dirinya mengajak masyarakat yang hadir untuk mengamalkan pelajaran
yang didapatkan pada bulan puasa. “Di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan
marah, ada juga pelajaran moral dan budi pekerti yang bisa kita petik,”
ujarnya.
Lebih lanjut Sinta Nuriyah berharap,
kegiatan sahur bersama ini dapat menjadi pembuka jalan masyarakat untuk
melaksanakan ibadah puasa dengan baik. “Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak
kaum marginal seperti tukang becak atau pedagang pasar untuk memulai ibadah puasa
dengan niat baik,” jelasnya.
Istri mantan Presiden RI KH.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut mengingatkan, arti penting dan tujuan
puasa. Hal yang tidak kalah pentingnya yakni di bulan Ramadhan ini bisa meningkatkan
ibadah sosial seperti halnya meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat
muslim. “Kesabaran, keikhlasan dan kejujuran sangat perlu ditingkatkan melalui
ibadah
puasa,” pungkasnya.
TIM JAWA TIMUR VERIFIKASI PASAR PAITON
selama
sekitar 30 menit tim yang diketuai Bambang Dwi Atmojo, menilai kondisi pasar di
ujung timur kabupaten probolinggo ini. Mereka tampak kagum dengan pengaturan
pedagang di pasar tersebut, dimana pedagang dikelompokkan berdasarkna
jualannya.
Tak
hanya pengaturan pedagang, kebersihan pasar pun tak luput dari penilaian
mereka. “terlebih lagi dengan fasilitas dan program yang terlaksana di pasar
ini. Seperti toilet yang bersih, pengolahan sampah, juga perpustakaan, radio
dan akses internenya,” tutur bambang, saat ditemui di lokasi pasar.
Tak
salah jika pemkab probolinggo menunjuk pasar paiton menjadi wakilnya dalam
program kabupaten probolinggo sehat. Sebab, selama ini imej pasar tradisional
terkesan kumuh dan jorok. Namun, hal tersebut tidak berlaku di pasar paiton,
kecamatan paiton, kabupaten probolinggo. Di pasar ini, kondisi pasanya sngat
nyaman dan bersih, dengan jejeran pedagang yang tertata rapi. Terutama pedagang
sayur yang sudah menggunakan meja jejer untuk mengelar dagangan.
Koordinator
pasar paiton Murtade menuturkan tujuan utama agar pembeli yang datang tidak
merasa risih dengan kondisi pasar. Dengan pasar sehat dan bersih, pembeli akan
betah dan nyaman berkunjung. Sehingga program yang dicanangkan oleh Bupati
Probolinggo berjalan dengan baik dan sukses. “kami mengimplementasikan program
tersebut dalam bentuk nyata,” ujarnya.
Bentuk
nyata tersebut diantaranya adalah dengan memberikan pedagang sayur meja atau
lapak. Meja dengan ukuran 120 cm x 80 cm x 70 cm ini dijadikan sebagai tempat
dagangn dipajang. Dengan pengaturan seperti ini, membuat pasar tampak tertata
rapi dan jalan untuk pembeli cukup lapang. “ini terbukti dengan banyaknya warga
perumahan dan PLTU yang berbelanja disini,” tuturnya.
Di
pasar paiton saat ini telah didirikan koperasi simpan pinjam suara pasar paiton
beranggotakan 158 pedagang sayur. Yang menarik dari gerakan pasar sehat dan
bersih ini, setiap pedagang sayur yang menjadi anggota koperasi otomatis
mendapat meja jejer. Terdapat 158 meja jejer ini di pasar paiton, yang
merupakan sumbangan dari PT. IPMOMI – PAITON ENERGY, salah satu perusahaan
listrik di komplek PLTU Paiton. “berasal dari dana CSR mereka, kami bagikan
bagi anggota koperasi. Mudah-mudahan semua pedagang nantinya ikut menjadi
anggota,” harap pria kelahiran 1968 ini.
Selain
itu, dipasar ini juga dilengkapi dengan radio komunitas suara pasar paiton,
perpustakaan, toilet sebanyak 6 unit. Kemudian ada pengelolaan sampah berupa
Bank Sampah Syariah Paiton. Ada juga akses internet menggunakan jaringan wi-fi
milik telkom dengan kecepatan akses mencapai 100 Mbps. “pengunjung dapat
berbelanja disini sambil browsing. Kami juga merencanakan pusat kegiatan
belajar masyarakat (PKBM),”tuturnya.
Menurut
kabid sosial dan budaya Bappeda setempat Achmad Sapari, penunjukan pasar paiton
dikarenakan pedagang pasar tersebut guyub. Sehingga setiap kegiatan yang
dilakukan berjalan dengan baik.”ditambah dengan manajerial yang bagus dari
pimpinan pasar tersebut,” tuturnya secara terpisah.
KABUPATEN
PROBOLINGGO RAIH PENGHARGAAN FORUM KABUPATEN SEHAT
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kabupaten Probolinggo
di tingkat Provinsi Jawa Timur. Pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Provinsi
Jawa Timur ke 69, Kabupaten Proboilnggo memperoleh predikat kabupaten sehat
lewat penghargaan forum kabupaten sehat (FKS).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur
Soekarwo di Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10). Selanjutnya Kabupaten
Probolinggo masuk nominasi penghargaan tingkat nasional untuk bisa mendapatkan
penghargaan bergengsi Swasti Saba dari Presiden RI.
“Alhamdulillah” kami bersyukur tahun ini kabupaten probolinggo
dinyatakan masuk kategori kabupaten sehat. Penghargaan ini adalah hasil kerja
keras dan atas partisipasi masyarakat kabupaten probolinggo bersama forum
kabupaten sehat,” ungkap Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Probolinggo Dewi Korina
Sementera kepala bidang sosial dan budaya Bappeda Achmad
Sapari menegaskan, kabupaten probolinggo mendapatkan predikat kabupaten sehat
untuk tiga tatanan. Yakni, tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat,
tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana serta tatanan kawasan
masyarakat sehat dan mandiri.
“Kawasan industri dan
perkantoran sehat berada di PT YTL, PT IPMOMI Paiton, BLK kraksaan dan PT Sasa
inti gending. Kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat berada di Pasar
Paiton, Pasar Kebonagong, Hutan Kota Kraksaan,
Pokmas Sumberlele, Sungai Sungai Rondoningo, Bank Sampah Semampir dan
SMAN Dringu. Sementara kawasan masyarakat sehat dan mandiri berada di Desa
Wonorejo, Desa Leces, SDN Muneng Leres 1 dan Puskesmas Sumberasih,”ujarnya.
Pria kelahiran
Probolinggo, 27 Oktober 1958 ini menegaskan dalam verifikasi penilaoan
Kabupaten/Kota Sehat Jawa Timur ini, Kabupaten Probolinggo mengajukan tiga dari
sembilan tatanan. Setelah dilakukan penilaian, ketiga tatanan tersebut lolos
semua.
“Maksud tatanan disini
adalah sasaran kegiatan program kabupaten sehat yang sesuai dengan potensi dan
permasalahan pada masing-masing kecamatan di kabupaten,”pungkasnya.
Subscribe to:
Posts (Atom)