PT. IPMOMI – PAITON ENERGY Tandatangani
MoU Pengembangan Pasar dengan PASAR PAITON
President Director PT. International
Power Mitsui Operation and Maintenance
Indonesia (IPMOMI) Paiton Michael A.
Fedosiuk dan Kepala Pasar Paiton Murtada, Kamis (26/9) melakukan penandatanganan
nota kesepahaman dalam bentuk MoU (memorandum of understanding) tentang
pengembangan pasar tradisional Paiton.
Penandatanganan MoU oleh PT. IPMOMI
yang bergerak di bidang Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Uap Bahan Bakar
Batubara (PLTU) I di Paiton Kabupaten Probolinggo dan Pasar Paiton ini
dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) Kabupaten Probolinggo
Santiyono.
Dalam MoU tersebut disebutkan bahwa
PT. IPMOMI dan Pasar Paiton sepakat untuk mengadakan kerja sama penyusunan dan pelaksanaan
Program “Pasar Paiton Hijau dan Bersih” atau Green Paiton Market”. Program ini
akan dijabarkan lebih lanjut dalam Rencana Tindak Lanjut Tahunan yang akan
disetujui oleh PT. IPMOMI.
Selain itu, dalam MoU itu juga
disebutkan bahwa program dapat berbentuk antara lain tetapi tidak terbatas
kepada penghijauan pasar, pengelolaan sampah pasar, peningkatan kualitas lingkungan
pasar, peningkatan kompetensi pelaku pasar serta pelatihan kinerja lingkungan. Kesepakatan
ini berlaku dalam jangka waktu 3 (tiga) tahun dan dapat diperpanjang dan/atau diakhiri
oleh masing-masing pihak.
Kepala Dinas Pendapatan Daerah
Kabupaten Probolinggo Santiyono mengungkapkan bahwa penandatanganan MoU ini
merupakan kegiatan yang menunjang program dari Kabupaten Probolinggo yang diterjemahkan
oleh Dispenda yang implementasinya pada pasar sehat. Dimana pasar sehat sendiri
untuk saat ini ditujukan kepada Pasar Maron, Pasar Semampir, Pasar Kebonagung
dan Pasar Paiton.
“Dari 4 (empat) pasar tradisional
tersebut untuk sementara hanya Pasar Paiton yang sudah melakukan MoU dengan CSR
(Corporate Social Responsibility) perusahaan dalam hal ini PT. IPMOMI untuk
membantu pengembangan Pasar Paiton menjadi pasar tradisional yang berbasis
modern,” ungkap Santiyono.
Menurut Santiyono, selama 3 (tiga)
tahun kesepakatan tersebut Pemerintah Kabupaten
Probolinggo akan terus melakukan
pendampingan dengan mensinergikan program-programnya baik itu dengan instansi
terkait maupun PT. IPMOMI.
“Disamping itu juga tidak menutup kemungkinan
nantinya akan mengembangkan binaan dan bantuan kepada pasar-pasar tradisional
lain. CSR perusahaan ini baru pertama kalinya untuk pengembangan pada pasar
tradisional berbasis modern. Sebab selama ini biasanya CSR perusahaan hanya
fokus kepada pendidikan,” jelas Santiyono.
Dikatakan Santiyono, pengembangan
pasar Paiton dengan melibatkan CSR perusahaan ini dilakukan untuk memperbaiki
sarana dan prasarana pasar tradisional agar mampu bersaing dengan pasar moderen
yang ada disekitar pasar.
Dalam kegiatan yang juga diisi dengan pemberian
santunan kepada 50 orang anak yatim piatu ini Sinta Nuriyah meminta agar
pemberantasan buta aksara lebih ditingkatkan. Kelak diharapkan Kabupaten
Probolinggo bisa terbebas dari buta aksara.
TIM JAWA TIMUR VERIFIKASI PASAR PAITON
Hj. Sinta Nuriyah Sahur Bersama Kaum Dhuafa
Jumat (18/7) dini hari, ratusan
warga dan pedagang pasar berkumpul di Pasar Paiton
Kecamatan Paiton. Mereka hadir dalam
kegiatan sahur keliling bersama Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid.
Sahur keliling ini dihadiri Bupati
Probolinggo Hj P. Tantriana Sari SE didampingi suaminya yangjuga Mustasyar PCNU
Kabupaten Probolinggo dan Kota Kraksaan Drs H Hasan Aminuddin MSi. Juga
sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten
(Pemkab) Probolinggo. Kegiatan yang rutin digelar sejak tahun 2005 dan telah
dilaksanakan di berbagai daerah.
Tujuannya, mengajak warga masyarakat
untuk menjadikan puasa sebagai instrumen
ketentraman hati.
Dalam sambutannya Bupati Tantri
menjelaskan, pemilihan lokasi pasar juga tidak lepas dari arti pasar sebagai
sumber rejeki yang dijanjikan Allah dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang
akan terus dilanjutkan Pemkab Probolinggo.
“Bagi saya pribadi, pasar merupakan
tempat rejeki yang dijanjikan oleh Allah. Semoga pasar juga dapat menjadi salah
satu pendorong berdirinya ekonomi rakyat,” ujar bupati.
Sementara mantan Bupati Probolinggo
Hasan Aminuddin mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama-sama memakmurkan
masjid. “Karena hari-hari ini merupakan detik-detik di mana kita akan
meninggalkan bulan Ramadhan. Mari kita bersama-sama beriktikaf di masjid-masjid,”
ajaknya.
Sedangkan Hj. Sinta Nuriyah mengajak
masyarakat untuk sadar atas keberagaman di
Indonesia. Dan untuk menghargai
keberagaman itu, dirinya mengajak masyarakat yang hadir untuk mengamalkan pelajaran
yang didapatkan pada bulan puasa. “Di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan
marah, ada juga pelajaran moral dan budi pekerti yang bisa kita petik,”
ujarnya.
Lebih lanjut Sinta Nuriyah berharap,
kegiatan sahur bersama ini dapat menjadi pembuka jalan masyarakat untuk
melaksanakan ibadah puasa dengan baik. “Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak
kaum marginal seperti tukang becak atau pedagang pasar untuk memulai ibadah puasa
dengan niat baik,” jelasnya.
Istri mantan Presiden RI KH.
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) tersebut mengingatkan, arti penting dan tujuan
puasa. Hal yang tidak kalah pentingnya yakni di bulan Ramadhan ini bisa meningkatkan
ibadah sosial seperti halnya meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat
muslim. “Kesabaran, keikhlasan dan kejujuran sangat perlu ditingkatkan melalui
ibadah
puasa,” pungkasnya.
TIM JAWA TIMUR VERIFIKASI PASAR PAITON
selama
sekitar 30 menit tim yang diketuai Bambang Dwi Atmojo, menilai kondisi pasar di
ujung timur kabupaten probolinggo ini. Mereka tampak kagum dengan pengaturan
pedagang di pasar tersebut, dimana pedagang dikelompokkan berdasarkna
jualannya.
Tak
hanya pengaturan pedagang, kebersihan pasar pun tak luput dari penilaian
mereka. “terlebih lagi dengan fasilitas dan program yang terlaksana di pasar
ini. Seperti toilet yang bersih, pengolahan sampah, juga perpustakaan, radio
dan akses internenya,” tutur bambang, saat ditemui di lokasi pasar.
Tak
salah jika pemkab probolinggo menunjuk pasar paiton menjadi wakilnya dalam
program kabupaten probolinggo sehat. Sebab, selama ini imej pasar tradisional
terkesan kumuh dan jorok. Namun, hal tersebut tidak berlaku di pasar paiton,
kecamatan paiton, kabupaten probolinggo. Di pasar ini, kondisi pasanya sngat
nyaman dan bersih, dengan jejeran pedagang yang tertata rapi. Terutama pedagang
sayur yang sudah menggunakan meja jejer untuk mengelar dagangan.
Koordinator
pasar paiton Murtade menuturkan tujuan utama agar pembeli yang datang tidak
merasa risih dengan kondisi pasar. Dengan pasar sehat dan bersih, pembeli akan
betah dan nyaman berkunjung. Sehingga program yang dicanangkan oleh Bupati
Probolinggo berjalan dengan baik dan sukses. “kami mengimplementasikan program
tersebut dalam bentuk nyata,” ujarnya.
Bentuk
nyata tersebut diantaranya adalah dengan memberikan pedagang sayur meja atau
lapak. Meja dengan ukuran 120 cm x 80 cm x 70 cm ini dijadikan sebagai tempat
dagangn dipajang. Dengan pengaturan seperti ini, membuat pasar tampak tertata
rapi dan jalan untuk pembeli cukup lapang. “ini terbukti dengan banyaknya warga
perumahan dan PLTU yang berbelanja disini,” tuturnya.
Di
pasar paiton saat ini telah didirikan koperasi simpan pinjam suara pasar paiton
beranggotakan 158 pedagang sayur. Yang menarik dari gerakan pasar sehat dan
bersih ini, setiap pedagang sayur yang menjadi anggota koperasi otomatis
mendapat meja jejer. Terdapat 158 meja jejer ini di pasar paiton, yang
merupakan sumbangan dari PT. IPMOMI – PAITON ENERGY, salah satu perusahaan
listrik di komplek PLTU Paiton. “berasal dari dana CSR mereka, kami bagikan
bagi anggota koperasi. Mudah-mudahan semua pedagang nantinya ikut menjadi
anggota,” harap pria kelahiran 1968 ini.
Selain
itu, dipasar ini juga dilengkapi dengan radio komunitas suara pasar paiton,
perpustakaan, toilet sebanyak 6 unit. Kemudian ada pengelolaan sampah berupa
Bank Sampah Syariah Paiton. Ada juga akses internet menggunakan jaringan wi-fi
milik telkom dengan kecepatan akses mencapai 100 Mbps. “pengunjung dapat
berbelanja disini sambil browsing. Kami juga merencanakan pusat kegiatan
belajar masyarakat (PKBM),”tuturnya.
Menurut
kabid sosial dan budaya Bappeda setempat Achmad Sapari, penunjukan pasar paiton
dikarenakan pedagang pasar tersebut guyub. Sehingga setiap kegiatan yang
dilakukan berjalan dengan baik.”ditambah dengan manajerial yang bagus dari
pimpinan pasar tersebut,” tuturnya secara terpisah.
KABUPATEN
PROBOLINGGO RAIH PENGHARGAAN FORUM KABUPATEN SEHAT
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kabupaten Probolinggo
di tingkat Provinsi Jawa Timur. Pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Provinsi
Jawa Timur ke 69, Kabupaten Proboilnggo memperoleh predikat kabupaten sehat
lewat penghargaan forum kabupaten sehat (FKS).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur
Soekarwo di Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10). Selanjutnya Kabupaten
Probolinggo masuk nominasi penghargaan tingkat nasional untuk bisa mendapatkan
penghargaan bergengsi Swasti Saba dari Presiden RI.
“Alhamdulillah” kami bersyukur tahun ini kabupaten probolinggo
dinyatakan masuk kategori kabupaten sehat. Penghargaan ini adalah hasil kerja
keras dan atas partisipasi masyarakat kabupaten probolinggo bersama forum
kabupaten sehat,” ungkap Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten
Probolinggo Dewi Korina
Sementera kepala bidang sosial dan budaya Bappeda Achmad
Sapari menegaskan, kabupaten probolinggo mendapatkan predikat kabupaten sehat
untuk tiga tatanan. Yakni, tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat,
tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana serta tatanan kawasan
masyarakat sehat dan mandiri.
“Kawasan industri dan
perkantoran sehat berada di PT YTL, PT IPMOMI Paiton, BLK kraksaan dan PT Sasa
inti gending. Kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat berada di Pasar
Paiton, Pasar Kebonagong, Hutan Kota Kraksaan,
Pokmas Sumberlele, Sungai Sungai Rondoningo, Bank Sampah Semampir dan
SMAN Dringu. Sementara kawasan masyarakat sehat dan mandiri berada di Desa
Wonorejo, Desa Leces, SDN Muneng Leres 1 dan Puskesmas Sumberasih,”ujarnya.
Pria kelahiran
Probolinggo, 27 Oktober 1958 ini menegaskan dalam verifikasi penilaoan
Kabupaten/Kota Sehat Jawa Timur ini, Kabupaten Probolinggo mengajukan tiga dari
sembilan tatanan. Setelah dilakukan penilaian, ketiga tatanan tersebut lolos
semua.
“Maksud tatanan disini
adalah sasaran kegiatan program kabupaten sehat yang sesuai dengan potensi dan
permasalahan pada masing-masing kecamatan di kabupaten,”pungkasnya.
No comments:
Post a Comment