Apa
Sebenarnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) ?
Lebih dari
satu dekade lalu, para pemimpin ASEAN sepakat membentuk sebuah pasar tunggal di
kawasan Asia Tenggara pada akhir 2015 mendatang. Ini di lakukan agara daya
saling negara ASEAN meningkat. Pembentukan pasar tunggal yang di istilahkan
dengan Masyarakat EkonomiAsean (MEA) ini nantinya memungkinkan satu negara
menjual barang dan jasa dengan mudah ke negara-negara lain di seluruh Asia
tenggara sehingga kompetisi akan semakin erat.
Bagaimana Mekanisme Kerjasama
MEA?
MEA akan
berdampak negatif jika masyarakat tidak siap. Kok bisa? Karena dalam mekanisme
MEA berbagai profesi seperti, pedagang, dokter, guru, pengacara dan lainnya
boleh di isi oleh tenaga kerja dari luar negeri misalnya Malaysia, Singapura
dll.
Dengan
terbentuknya Komunitas Ekonomi ASEAN ini maka warga negara yang bekerja di
negara lain (ASEAN) maka tidak menggunakan paspor maupun visa kerja. Warga
negara Vietnam misalnya, juga bisa melamar kerja di Indomaret dengan syarat
yang sama seperti warga negara indonesia.
APAKAH
DAMPAK POSITIF MEA?
Kegiatan produksi dalam negri menjadi
meningkat secara kuantitas dan kualitas.
Mendorong
pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas
ekonomi nasional.
Menambahkan devisa negara melalui bea masuk
dan biaya lain atas ekspor dan impor .
Memulai impor, kebutuhan dalam negara dapat
terpenuhi.
Memperluas
lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk bekerja.
APA DAMPAK NEGATIF DARI MEA?
Barang-barang
produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih
murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian
besar.
Orang-orang asing akan lebih leluasa
mengekploitasi alam indonesia.
Persaingan yang sangat ketat. Nah, jika kita
(orang indonesia) kalah dalam bersaing maka pengangguran akan merajalela dan
tentunya kemiskinan akan semakin banyak.
STRATEGI BERSAMA
Langkah
strategis harus dilakukan untuk memenangi MEA diantaranya:
Peningkatan
kepercayaan masyarakat terhadap produk nasional di pasar domestik.
Meningkatkan
kemampuan tenaga kerja sesuai standar internasional.
Meningkatkan mutu dari barang yang dibuat
indonesia. Setiap barang yang di ekspor harus bisa lulus dalam pengkontrolan
yang ketat.
Bagi anda pelaku usaha dan jasa mulai
sekarang tingkatkan kualitas produk anda. Buatlah produk anda agar dicintai
konsumen anda. Dengan membuat produk yang berkualitas serta harga terjangkau
pasti anda akan bisa bersaing dengan produk dari negara ASEAN lainnya.
Strategi
Lanjutan…………………..!!!!!
SUKSES MELALUI MENEGEMENT SYAR’I
Sesungguhnya dalam islam semua aturan
hiduptelah dikupas tuntas termasuk dalam bidang ekonomi. Salah satu strategi
agar memenangi persaingan MEA ada baiknya menggunakan konsep islam.Selain usaha
akan lancar plus berkah.
Bedagang Secara Syar’i
Islam memang menghalalkan usaha perdagangan,
perniagaan dan atau jual beli. Namun tentu
saja orang yang menjalankan usaha perdagangan
secara islam, di tuntut menggunakan tata
cara khusus, ada aturan mainnya yang mengatur
bagaimana seharusnya seorang muslim
berusaha di bidang perdagangan agar
mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT di dunia
akhirat.
Apa yang disebut Perdagangan
Syar’i
Perdagangan Syar’i sebenarnya tidak ada bedanya
dengan perdagangan yang telah berlaku di
masyarakat pada umumnya. Namun dalam
perdagangan syar’i ada nilai-nilai islam yang
bersumber pada Al-qur’an dan al-hadits.
BAGAIMANA
SEHARUSNYA PEDAGANG MUSLIM?
Pedagang/pengusaha muslim harus
meniru cara berdagang Rasulullah
APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN
OLEH PEDAGANG MUSLIM?
1.
Jujur (
Shiddiq )
Seorang
pedagang wajib berlaku jujur dalam melakukan usaha jual beli. Jujur dalam arti
luas. Tidak berbohong, tidak menipu, tidak mengada-ngada fakta, dan lain sebagainya.
Mengapa harus jujur? Karena berbagai tindakan tidak jujur.Jika dilakukan dala
berdagang juga akan berpengaruh negatif kepada usahanya. Bahkan menjadi salah
satu faktor bangkrutnya seseorang karena kepercayaan konsumen telah sirna.
2.
Amanah (
Tanggung Jawab )
Setiap
pedagang harus bertanggung jawab atas usaha dan pekerjaan dan atau jabatannya.
Tanggung jawab di sini artinya, mau dan mampu menjaga amanah ( kepercayaannya)
masyarakat. Dengan demikian, kewajiban dan tanggung jawab para pedagang antara
lain; menyediakan barang dan jasa kebutuhan masyarakat dengan harga yang wajar.
3.
Menepati
janji
Seorang pedagang juga di tuntut untuk selalu
menepati janjinya, baik kepada para pembeli maupun di antara sesama pedagang.
Misalnya, tepat waktu pengiriman, memberi layanan purna jual, garansi dan lain
sebagainya. Hal ini juga bisa dibuat strategi jitu agar dagangan laris manis.
4.
Murah Hati
Dalam suatu
hadits, Rasulullah Saw menganjurkan agar para pedagng selalu bermurah hati
dalam melaksanakan jual beli. Murah dakam pengertian; ramah tamah, sopan
santun, murah senyum, dan bertanggung jawab.
5.
Tidak
Melupakan Akhirat
Jual beli
adalah perdagangan dunia, sedangkan melaksanakan kewajiban Syariat Islam adalah
perdagangan akhirat. Oleh karena itu jangan karena kesibukan kerja kemudian
melalaikan kewajiban agamanya dengan alsan kesibukan perdagangan.
Apa saja yang harus di hindari oleh pedagang
Muslim?
1.
Menghindari MAGRHIB ( Masyir, Gharar, Haram Riba dan Bathil )
@.
Maysir adalah tanpa akad atau melalui permainan
@.
Ghirar adalah menggunakan akad, namun tidak jelas.
@.
Riba adalah Tambahan mandzalimi
@. Batil
adalah usaha-usaha maksiat
2.
Tidak membayar zakat
Sudah
sepatutnya bagi seorang pengusaha / pedagang muslim untuk selalu membayar zakat
ketika hasil usaha sudah mencapai satu nisab. Jadi jangan sekali-kali kita
tidak mengeluarkan zakat karena pada hakikatnmya bukan hak kita.