Inovasi tiada henti dilakukan kantor perpustakaan umum
daerah (Perpusda) kabupaten probolinggo. Terbaru, Perpusda melakukan
pengembangan perpustakaan pasar yang dilangsungkan sejak akhir agustus lalu.
Kepala kantor perpusda setempat Santoso SH. M.Hum
mengatakan, terobosan baru itu merupakan upaya agar semua lapisan masyarakat
dapat dilayani. Sebagai langkah awal, perpusda menggandeng pasar paiton sebagai
pilot project. “dari 37 pasar
se-kabupaten, tahun ini kami rencanakan program ini digelar di 2 pasar, yakni
pasar paiton dan pasar maron. Selebihnya akan dilaksanakan pada tahun depan,”
ujarnya.
Di pasar paling timur kabupaten probolinggo ini, kantor
perpusda melengkapinya dengan sekitar koleksi 500 eksemplar buku. Tempat yang
dimanfaatkan adalah ruangan dengan ukuran 2,5x5 meter yang terletak di timur
kantor pasar. Jika kunjungan di perpustakaan pasar itu ramai, perpusda akan
menambah koloeksi bukunya.
Santoso mengatakan, pngembangan konsep ini berawal dari
semangat harus ada perpustakaan disetiap tempat keramaian. Baik perpustakaan
keliling yang menggunakan roda tiga atau roda empat hingga perpustakaan
permanen. Hal ini telah dilakukan kantor perpusda ke sejumlah desa yang
mendapat bantuan untuk mendirikan perpustakaan desa.
Jika di desa-desa sudah tersedia perpustakaan desa, makan
pasar pun harusnya juga punya fasilitas serupa.”pedagang dan pekerja pasar
harus melek teknologi. Agar mereka mampu bersaing dengan yang lain secara SDM
(Sumber Daya Manusia),” tutur mantan Kabag Kominfo Pemkab Probolinggo ini.
Atas semgat itu pula, tak hanyan perpustakaan saja yang
disediakan bagi pengunjung dan pedagang
pasar. Di pasar ini juga sudah tersedia akses internet melalui fasilitas wi-fi
dengan kecepatan 100 Mbps. “itu merupakan kelanjutan kerjasama dengan PT.
Telkom,”. Ungkapnya.
Sementara itu koordinator pasarpaiton murtade mengatakan
kunjungan di perpustakaan yang di- launching
pada 24 Agustus itu cukup bagus. Dalam
sehari setidaknya ada 50 kunjungan. Baik yang sekedar membaca atau meminjam
buku. “untuk sementara, bagi yang pinjam harus menitipkan KTP sebagai bukti
meminjam,” terangnya.
Murtade mengatakan, pengunjung dan peminjam buku pada saat ini
kebanyakan berasal dari pekerja toko di pasar. Genre buku yang dipinjam pun
beraneka ragam, mulai dari novel, buku memasak, maupun jenis buku yang lain. “saya
cukup bersyukur dengan adanya perpustakaan ini. Mereka(pekerja) itu kebanyakan berpendidikan
rendah. Dengan adanya buku yang dibaca, Insya Allah akan menambah wawasan dan pengetahuan mereka,”
katanya.
Pada oktober mendatang, perpustakaan itu akan pindah
kebagian depan pasar. Rencananya akan diposisikan disebelah selatan pos keamanan
pasa, “nanti akan kami bangunkan gedung baru dengan ukuran 3,5x6 meter. Sudah ada
anggaran dari CSR (community social
responsibility) PT. Ipmomi – Paiton Energy yang akan digunakan sebagai dana
pembangunannya,” ungkap murtade.