Sunday, 23 November 2014

CONTACT PERSON
NURUL HUDA SE.        085 258 082 443
MUHAMMAD AZIS        082 301 277 047

Wednesday, 19 November 2014

KUNJUNGAN KABUPATEN PONOROGO 






















KUNJUNGAN KABUPATEN MOJOKERTO DAN KABUPATEN TRENGGALEK





FKS


KABUPATEN PROBOLINGGO RAIH PENGHARGAAN FORUM KABUPATEN SEHAT

Prestasi membanggakan kembali ditorehkan Kabupaten Probolinggo di tingkat Provinsi Jawa Timur. Pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Provinsi Jawa Timur ke 69, Kabupaten Proboilnggo memperoleh predikat kabupaten sehat lewat penghargaan forum kabupaten sehat (FKS).

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Grahadi, Surabaya, Minggu (12/10). Selanjutnya Kabupaten Probolinggo masuk nominasi penghargaan tingkat nasional untuk bisa mendapatkan penghargaan bergengsi Swasti Saba dari Presiden RI.

“Alhamdulillah” kami bersyukur tahun ini kabupaten probolinggo dinyatakan masuk kategori kabupaten sehat. Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan atas partisipasi masyarakat kabupaten probolinggo bersama forum kabupaten sehat,” ungkap Kepala Badan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Probolinggo Dewi Korina

Sementera kepala bidang sosial dan budaya Bappeda Achmad Sapari menegaskan, kabupaten probolinggo mendapatkan predikat kabupaten sehat untuk tiga tatanan. Yakni, tatanan kawasan industri dan perkantoran sehat, tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana serta tatanan kawasan masyarakat sehat dan mandiri.

 “Kawasan industri dan perkantoran sehat berada di PT YTL, PT IPMOMI Paiton, BLK kraksaan dan PT Sasa inti gending. Kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat berada di Pasar Paiton, Pasar Kebonagong, Hutan Kota Kraksaan,  Pokmas Sumberlele, Sungai Sungai Rondoningo, Bank Sampah Semampir dan SMAN Dringu. Sementara kawasan masyarakat sehat dan mandiri berada di Desa Wonorejo, Desa Leces, SDN Muneng Leres 1 dan Puskesmas Sumberasih,”ujarnya. 

 Pria kelahiran Probolinggo, 27 Oktober 1958 ini menegaskan dalam verifikasi penilaoan Kabupaten/Kota Sehat Jawa Timur ini, Kabupaten Probolinggo mengajukan tiga dari sembilan tatanan. Setelah dilakukan penilaian, ketiga tatanan tersebut lolos semua.
 “Maksud tatanan disini adalah sasaran kegiatan program kabupaten sehat yang sesuai dengan potensi dan permasalahan pada masing-masing kecamatan di kabupaten,”pungkasnya.

Tuesday, 16 September 2014

PERPUSTAKAAN PASAR SEHAT PAITON




Inovasi tiada henti dilakukan kantor perpustakaan umum daerah (Perpusda) kabupaten probolinggo. Terbaru, Perpusda melakukan pengembangan perpustakaan pasar yang dilangsungkan sejak akhir agustus lalu.

Kepala kantor perpusda setempat Santoso SH. M.Hum mengatakan, terobosan baru itu merupakan upaya agar semua lapisan masyarakat dapat dilayani. Sebagai langkah awal, perpusda menggandeng pasar paiton sebagai pilot project. “dari 37 pasar se-kabupaten, tahun ini kami rencanakan program ini digelar di 2 pasar, yakni pasar paiton dan pasar maron. Selebihnya akan dilaksanakan pada tahun depan,” ujarnya.

Di pasar paling timur kabupaten probolinggo ini, kantor perpusda melengkapinya dengan sekitar koleksi 500 eksemplar buku. Tempat yang dimanfaatkan adalah ruangan dengan ukuran 2,5x5 meter yang terletak di timur kantor pasar. Jika kunjungan di perpustakaan pasar itu ramai, perpusda akan menambah koloeksi bukunya.

Santoso mengatakan, pngembangan konsep ini berawal dari semangat harus ada perpustakaan disetiap tempat keramaian. Baik perpustakaan keliling yang menggunakan roda tiga atau roda empat hingga perpustakaan permanen. Hal ini telah dilakukan kantor perpusda ke sejumlah desa yang mendapat bantuan untuk mendirikan perpustakaan desa.

Jika di desa-desa sudah tersedia perpustakaan desa, makan pasar pun harusnya juga punya fasilitas serupa.”pedagang dan pekerja pasar harus melek teknologi. Agar mereka mampu bersaing dengan yang lain secara SDM (Sumber Daya Manusia),” tutur mantan Kabag Kominfo Pemkab Probolinggo ini.

Atas semgat itu pula, tak hanyan perpustakaan saja yang disediakan bagi pengunjung  dan pedagang pasar. Di pasar ini juga sudah tersedia akses internet melalui fasilitas wi-fi dengan kecepatan 100 Mbps. “itu merupakan kelanjutan kerjasama dengan PT. Telkom,”. Ungkapnya.

Sementara itu koordinator pasarpaiton murtade mengatakan kunjungan di perpustakaan yang di- launching  pada 24 Agustus itu cukup bagus. Dalam sehari setidaknya ada 50 kunjungan. Baik yang sekedar membaca atau meminjam buku. “untuk sementara, bagi yang pinjam harus menitipkan KTP sebagai bukti meminjam,” terangnya.

Murtade mengatakan, pengunjung dan peminjam buku pada saat ini kebanyakan berasal dari pekerja toko di pasar. Genre buku yang dipinjam pun beraneka ragam, mulai dari novel, buku memasak, maupun jenis buku yang lain. “saya cukup bersyukur dengan adanya perpustakaan ini. Mereka(pekerja) itu kebanyakan berpendidikan rendah. Dengan adanya buku yang dibaca,  Insya Allah  akan menambah wawasan dan pengetahuan mereka,” katanya.

Pada oktober mendatang, perpustakaan itu akan pindah kebagian depan pasar. Rencananya akan diposisikan disebelah selatan pos keamanan pasa, “nanti akan kami bangunkan gedung baru dengan ukuran 3,5x6 meter. Sudah ada anggaran dari CSR (community social responsibility) PT. Ipmomi – Paiton Energy yang akan digunakan sebagai dana pembangunannya,” ungkap murtade.

Thursday, 11 September 2014

TIM PROVINSI JAWA TIMUR VERIFIKASI PASAR PAITON



selama sekitar 30 menit tim yang diketuai Bambang Dwi Atmojo, menilai kondisi pasar di ujung timur kabupaten probolinggo ini. Mereka tampak kagum dengan pengaturan pedagang di pasar tersebut, dimana pedagang dikelompokkan berdasarkna jualannya.

Tak hanya pengaturan pedagang, kebersihan pasar pun tak luput dari penilaian mereka. “terlebih lagi dengan fasilitas dan program yang terlaksana di pasar ini. Seperti toilet yang bersih, pengolahan sampah, juga perpustakaan, radio dan akses internenya,” tutur bambang, saat ditemui di lokasi pasar.

Tak salah jika pemkab probolinggo menunjuk pasar paiton menjadi wakilnya dalam program kabupaten probolinggo sehat. Sebab, selama ini imej pasar tradisional terkesan kumuh dan jorok. Namun, hal tersebut tidak berlaku di pasar paiton, kecamatan paiton, kabupaten probolinggo. Di pasar ini, kondisi pasanya sngat nyaman dan bersih, dengan jejeran pedagang yang tertata rapi. Terutama pedagang sayur yang sudah menggunakan meja jejer untuk mengelar dagangan.

Koordinator pasar paiton Murtade menuturkan tujuan utama agar pembeli yang datang tidak merasa risih dengan kondisi pasar. Dengan pasar sehat dan bersih, pembeli akan betah dan nyaman berkunjung. Sehingga program yang dicanangkan oleh Bupati Probolinggo berjalan dengan baik dan sukses. “kami mengimplementasikan program tersebut dalam bentuk nyata,” ujarnya.

Bentuk nyata tersebut diantaranya adalah dengan memberikan pedagang sayur meja atau lapak. Meja dengan ukuran 120 cm x 80 cm x 70 cm ini dijadikan sebagai tempat dagangn dipajang. Dengan pengaturan seperti ini, membuat pasar tampak tertata rapi dan jalan untuk pembeli cukup lapang. “ini terbukti dengan banyaknya warga perumahan dan PLTU yang berbelanja disini,” tuturnya.

Di pasar paiton saat ini telah didirikan koperasi simpan pinjam suara pasar paiton beranggotakan 158 pedagang sayur. Yang menarik dari gerakan pasar sehat dan bersih ini, setiap pedagang sayur yang menjadi anggota koperasi otomatis mendapat meja jejer. Terdapat 158 meja jejer ini di pasar paiton, yang merupakan sumbangan dari PT. IPMOMI – PAITON ENERGY, salah satu perusahaan listrik di komplek PLTU Paiton. “berasal dari dana CSR mereka, kami bagikan bagi anggota koperasi. Mudah-mudahan semua pedagang nantinya ikut menjadi anggota,” harap pria kelahiran 1968 ini.

Selain itu, dipasar ini juga dilengkapi dengan radio komunitas suara pasar paiton, perpustakaan, toilet sebanyak 6 unit. Kemudian ada pengelolaan sampah berupa Bank Sampah Syariah Paiton. Ada juga akses internet menggunakan jaringan wi-fi milik telkom dengan kecepatan akses mencapai 100 Mbps. “pengunjung dapat berbelanja disini sambil browsing. Kami juga merencanakan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM),”tuturnya.

Menurut kabid sosial dan budaya Bappeda setempat Achmad Sapari, penunjukan pasar paiton dikarenakan pedagang pasar tersebut guyub. Sehingga setiap kegiatan yang dilakukan berjalan dengan baik.”ditambah dengan manajerial yang bagus dari pimpinan pasar tersebut,” tuturnya secara terpisah.


Wednesday, 10 September 2014

BANK SAMPAH SYARIAH PAITON BERSAMA PT. IPMOMI - PAITON ENERGY


BANK SAMPAH SYARIAH PAITON

Jika lewat pintu timur pasar paiton, disebelah kantor pasar paiton terdapat sebuah tempat khusus jual beli barang rongsokan. Tempat di pojok timur itulah yang dimanfaatkan untuk bank sampah syariah paiton. Barang rongsokan yanag diperjual belikan meliputi kardus, kertas, hingga plastik bekasa wadah air minral.

Yang menarik, pengepulnya adalah staf pengelola pasar. “ini salah satu unit dari sistem bank sampah yang kami kelola,” tutur ketua bank sampah syariah paiton nurul huda.

Nurul, begitu ia dipanggil, menuturkan, ide awal didirikannya bank sampah yang diterapkan di pasar itu bermula ketia pengelola pasar mendapat keluhan dari banyal pembeli. Mereka enggan berbelanja di pasar tersebut karena kondisinya kumuh. Meskibarang daganganj yang dijual cukup komplit dan harga bersaing. “mereka lebih suka berbelanja di toko moderen walau harganya lebih mahal,” ungkapnya.

Tak ingin pembeli potensial hilang, pengelola pasarpun berbenah. Bersma seluruh pedagang, mereka merancang gerakan pasar bersih. Yaitu dengan mengumpulkan sampah, baik organik maupun non-organik di penampungan sementara. Namun, kemudian masalah timbul. Sebab pengumpulan sampah di penampungan sementar justru membuat sampah menggunung dan menimbulkan bau tak sedap.

“kami tempatkan semua limbah di eks pasar lama. Tetapi karena hanya seminggu sekali diangkut oleh petugas, akhirnya menjadi busuk dan berbau,” terang warga desa/kecamatan paiton ini.

Untuk mengatasi masalah tersebut, mereka bekerja sama dengan badan lingkungan hidup (BLH) setempat untuk membuat pupuk kompos. Mereka juga mendapat bantuan teknis dan peralatan dari PT. Ipmomi – Paiton Energy. “kami membuat pupuk kompos, setiap bulannya berhasil didapat 1,5 ton pupuk,” katanya nurul.

Pupuk kompos itu dijual ke petani sekitar paiton dengan harga Rp. 1.000 per kg. khusu yang membeli lebih dari 1 kwintal, harganya didiskon mnjadi Rp. 700 per kg.

Namun, langkah itu tak lantas menyelesaikan seluruh masalah. Sebab, sampah non-organik berupa plastik dan kardus tak dapat didaur ulang menjadi kompos. Sekitar juni lalu, tercetus untuk mendirikan bank sampah. Bank sampah ini diterapkan dengan konsep sampah non-organik dikumpulkan oleh pedagang. Barang-barang itu kemudian dijual kepada pengelola pasar. Hasil penjualan itu ditabung.

“ada juga yang hasil penjualan sampahnya langsung diambil para pedagang. Tergantung mereka juga kalau ditabung harganya lebih mahal, sekitar Rp. 200 per kg. kalau dibayar langsung lebih murah. Harga yang kami berikan sesuai dengan harga yang berlakyu di pasaran,”imbuh koordinator pasar paiton murtade.

Khusus hasil penjualan sampah yang di tabung, tabungannya digunakan sebagai tambahan modal kerja. Pedagang dapat meminjam tabungan itu atau mengambil uang simpanannya sewaktu-waktu. Artinya uang yang diumpulkan tetap digunakan di lingkungan pasar.

Murtade mengatakan, tiap sepuluh hari barang bekasa yang dihasilkan bisa mencapai 1,5 ton. Semua barang tersebut dijual pada pengepul rongsokan. Tiap kali menyetor, didapat hasil bersih antara Rp. 350 ribu-Rp 500 ribu, tergantung jenis barang yang dimasukkan kepada pengepul. Sebelum sebulan, uang itu ditampung dalam kas koperasi.

Pria yang bertugas sekitar 2 tahun di pasar paiton ini mengatakan, ke depan sampah plastik akan digiling sendiri. Sebab, pihak pasar sudah mempunyai mesin penggiling plastik dengan kapasitas giling mencapai 1 ton per hari. Yang menjadi kendala adalah pasokan bahan mentahnya yang belum memungkinkan.







Thursday, 4 September 2014

PENGERTIAN PASAR





Pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, institusi, prosedur, hubungan sosial dan infrastruktur dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga kerja untuk orang-orang dengan imbalan uang. Barang dan jasa yang dijual menggunakan alat pembayaran yang sah seperti uang fiat. Kegiatan ini merupakan bagian dari perekonomian. Ini adalah pengaturan yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk item pertukaran. Persaingan sangat penting dalam pasar, dan memisahkan pasar dari perdagangan. Dua orang mungkin melakukan perdagangan, tetapi dibutuhkan setidaknya tiga orang untuk memiliki pasar, sehingga ada persaingan pada setidaknya satu dari dua belah pihak. Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis, lokasi jenis dan berbagai komunitas manusia, serta jenis barang dan jasa yang diperdagangkan. Beberapa contoh termasuk pasar petani lokal yang diadakan di alun-alun kota atau tempat parkir, pusat perbelanjaan dan pusat perbelanjaan, mata uang internasional dan pasar komoditas, hukum menciptakan pasar seperti untuk izin polusi, dan pasar ilegal seperti pasar untuk obat-obatan terlarang.

Dalam ilmu ekonomi mainstream, konsep pasar adalah setiap struktur yang memungkinkan pembeli dan penjual untuk menukar jenis barang, jasa dan informasi. Pertukaran barang atau jasa untuk uang adalah transaksi. Pasar peserta terdiri dari semua pembeli dan penjual yang baik yang memengaruhi harga nya. Pengaruh ini merupakan studi utama ekonomi dan telah melahirkan beberapa teori dan model tentang kekuatan pasar dasar penawaran dan permintaan. Ada dua peran di pasar, pembeli dan penjual. Pasar memfasilitasi perdagangan dan memungkinkan distribusi dan alokasi sumber daya dalam masyarakat. Pasar mengizinkan semua item yang diperdagangkan untuk dievaluasi dan harga. Sebuah pasar muncul lebih atau kurang spontan atau sengaja dibangun oleh interaksi manusia untuk memungkinkan pertukaran hak (kepemilikan) jasa dan barang.

Secara historis, pasar berasal di pasar fisik yang sering akan berkembang menjadi - atau dari - komunitas kecil, kota dan kota.




Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung dan biasanya ada proses tawar-menawar, bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, los dan dasaran terbuka yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar. Kebanyakan menjual kebutuhan sehari-hari seperti bahan-bahan makanan berupa ikan, buah, sayur-sayuran, telur, daging, kain, pakaian barang elektronik, jasa dan lain-lain. Selain itu, ada pula yang menjual kue-kue dan barang-barang lainnya. Pasar seperti ini masih banyak ditemukan di Indonesia, dan umumnya terletak dekat kawasan perumahan agar memudahkan pembeli untuk mencapai pasar. Beberapa pasar tradisional yang "legendaris" antara lain adalah pasar Beringharjo di Yogyakarta, pasar Klewer di Solo, pasar Johar di Semarang. Pasar tradisional di seluruh Indonesia terus mencoba bertahan menghadapi serangan dari pasar modern.

Pasar Ikan

Pasar ikan adalah pasar yang digunakan untuk memasarkan ikan dan produk ikan. Selain ikan, organisme akuatik dan boga bahari lainnya juga dijual, seperti cumi dan udang. Pasar ikan dapat ditujukan untuk menjual ikan secara grosir kepada pedagang ikan lain atau secara eceran kepada konsumen. Pasar ikan juga menjual aneka jajanan yang terbuat dari hasil laut, dan restoran serta warung makan yang khusus menyajikan masakan ikan juga berdiri di dekat pasar ikan.
Ukuran pasar ikan bervariasi dari gerai kecil, hingga pasar besar seperti pasar ikan Tsukiji di Tokyo yang menjual hasil laut sebanyak 660 ribu ton per tahun