Sunday, 13 November 2016


Pasar Paiton Jadi Percontohan se Jawa Timur, 2017 Koordinator Balas Kunjungan ke 13 Kota


Probolinggo – Pasar “Sehat” yang berlokasi diselatan jalan raya Panglima Sudirman di Desa Paiton, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, salah satu pasar yang menjadi andalan bagi Pemkab Probolinggo.

Selain kondisi pasarnya terlihat bersih, pasar tempat berjualan tersebut telah dibangun puskesmas mini. “Para pedagang ataupun pembeli yang kurang sehat badan atau sakit ringan, bisa langsung berobat ke puskesmas yang berada didalam pasar ini,”kata mantri pasar Murtade, saat ditemui dikantornya.

Pasar Sehat Paiton, kata Murtade, menjadi percontohan bagi pasar- pasar tradisional yang berada di Jawa Timur. Terbukti dalam tahun 2016 ini, ada13 utusan dari Dinas pasar se Jawa Timur yang berkunjung ke pasar sehat Paiton, dengan harapan untuk belajar tentang keberhasillan pasar Sehat ini.

“Dalam setahun ini sudah ada 13 mantri pasar bersama rombongannya, studi banding ke pasar sehat ini, seperti utusan dari Kota Malang, Mojokerto, Kediri, Jember, dan lain, “jelas Murtade, mengaku dirinya tahun 2017 mendatang akan mengunjungi ke13 pasar se Jawa Timur, sebagai kunjungan balasan ke kota Malang, Kediri, Mojokerto dan kota yang lain.

Dijelaskan, keberhasilan pasar Sehat paiton, tak hanya soal kebersihan saja, namun pasar Sehat juga berdiri Bank sampah, yakni para pedagang bisa menumpulkan sampah seperti kotak dos, kertas, untuk dijual ke bank sampah.

Bahkan dengan banyaknya pedagang yang mempunyai toko dan bedak di pasar sehat, Murtade, juga menyediakan tempat untuk bermain anak-anaknya para pembeli dan para pedagang yang berjualan dipasar itu.

“Saya juga mendirikan lokasi tempat bermain anak-anaknya para pedagang dan pembeli. Sehingga para pedagang ataupun pembeli yang menitipkan anaknya bisa leluasa berbelanja. Sedangkan petugas yang menjaga anak-anak itu, ada dua orang suami istri yang menghibur anak-anak yang bermain tersebut. “jelas Murtade, sambil menjelaskan, didalam lingkungan pasar sehat juga dibangun ruangan perpustakaan gratis bagi pembaca buku tanpa dikenai uang sewa.

Didalam lingkungan pasar, kata Murtade, juga dibangun pengolahan pupuk organik, sehingga sampah sampah yang ada didalam pasar langsung dibersihkan dan dijadikan pupuk organik. “Keberhasilan yang dicapai ini, atas binaan ibu Bupati Hj Tantri, dan dapat dukungan dari PT Ipmomi - Paiton Energy.

Friday, 23 September 2016

Omzet Bank Sampah Pasar Paiton Rp 35 Juta


Bank sampah yang digulirkan pengelola Pasar Paiton sejak 2013 mulai membuahkan hasil. Saat ini, omzet bank sampah mencapai Rp 35 juta.

Senin (25/5) Kepala Pasar Paiton Murtade mengungkapkan, pihaknya terus mengembangkan Bank Sampah Pasar Paiton dan merangkul 4 desa binaan di Kecamatan Paiton.

“Petugas Bank sampah yang awalnya 2 orang, kini bertambah 2 lagi. Per hari hasil bank sampah menampung 6-7 ton sampah,” terangnya.

Murtade mengungkapkan, realisasi bank sampah telah menjadikan pasar yang ia kelola semakin bersih. Bahkan sejumlah pasar di Kabupaten Probolinggo mulai menjadi binaan Pasar Paiton dalam pengelolaan bank sampah.

“Pasar Bucor dan Semampir sudah menjadi binaan Pasar Paiton. Dan kami berharap pasar yang lain bisa merealisasikan bank sampah karena hasilnya sangat positif,” ujarnya.


ISTRI GUSDUR BUKA BERSAMA DI PASAR PAITON

Paiton - Ratusan warga dan pedagang pasar berkumpul di Pasar Paiton Kecamatan Paiton, Minggu (26/6/2016) sore. Mereka menghadiri kegiatan buka bersama istri mantan Presiden RI KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. 

Buka bersama ini dihadiri Bupati Probolinggo Hj P. Tantriana Sari SE, anggota Komisi VIII DPR RI Drs H Hasan Aminuddin MSi, Ketua Puan Amal Hayati Kabupaten Probolinggo yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Syekh Abdul Qodir Al-Jailani Hj Badiatus Sholehah Hafidz Aminuddin.

Kemudian Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Ahmad Muzammil, Ketua FKUB Kabupaten Probolinggo KH Idrus Ali serta sejumlah Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Dalam sambutannya Hasan Aminuddin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Hj. Sinta Nuriyah yang istiqomah setiap bulan Ramadhan mengunjungi Kabupaten Probolinggo. Kebiasaan tersebut sudah dilakukan sebelum menjadi ibu negara.

“Alhamdulillah beliau selalu istiqomah berkeliling setiap bulan suci Ramadhan. Tidak hanya di Kabupaten Probolinggo, tetapi juga di seluruh nusantara,” ungkapnya.

Sementara Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid mengungkapkan bahwa kegiatan buka maupun sahur bersama ini sudah memasuki edisi ke-16. Dalam rentang waktu 16 tahun itu banyak dijumpai pengalaman yang menyenangkan. “Untuk Kabupaten Probolinggo sudah dilakukan 10 tahun terakhir,” ujarnya.

Menurut Sinta Nuriyah, selama kunjungannya ke beberapa daerah banyak menjumpai kesenian dan budaya daerah. Kesenian dan budaya daerah tersebut harus terus dirawat karena bisa dipakai sebagai benteng atau perisai melawan kesenian dari luar.

“Dengan adanya kesenian daerah ini, banyak filsafat didalamnya dan menunjukkan citra daerah yang bisa menghalau serangan budaya dari luar daerah,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut Hj. Sinta Nuriyah juga melayani pembelian minyak goreng secara simbolis seharga Rp 7 ribu per liter. Dimana disediakan total 5 ribu liter untuk para kaum dhuafa.
Serta pemberian 400 paket sembako kepada janda miskin di pesisir pantai, abang becak dan pedagang emperan Pasar Paiton dari Baznas Kabupaten Probolinggo.

Tuesday, 16 February 2016

Rencanakan Terapkan Zonasi Jualan Pasar Tradisional


KRAKSAAN - Dinas Pendapatan (Dispenda) Kabupaten Probolinggo berencana untuk menerapkan zona jualan di pasar tradisional. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kualitas pasar tradisional sehingga tidak kalah dengan pasar modern.

Sejauh ini yang baru menerapkan zona jualan adalah Pasar Paiton. Rencananya, di setiap pasar tradisional akan dilakukan pengelompokan sesuai dengan jenis barang yang dijual. Sehingga, nantinya, pedagang yang menjual emas akan berkelompok dalam satu bedak. Begitu juga yang lainnya.

“Selama ini, kondisi di pasar tradisional masih semrawut. Dengan aturan baru ini, pasar akan menjadi lebih rapi,” kata Kepala Dispenda Kabupaten Probolinggo Hadi Prayitno, Minggu (24/1/2016).

Namun, Hadi mengaku jika hal ini tidak mudah dilakukan. Untuk menerapkan aturan ini, Dispenda harus menunggu pasar selesai direnovasi. Ini dikarenakan Dispenda akan melakukan penataan ulang pada para pedagang seperti di pasar modern.

Menurut Hadi, tujuan dari zonasi jualan ini adalah untuk memberikan kenyamanan pada pembeli yang singgah ke pasar tradisional. Selain itu, zonasi jualan dilakukan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Sektor retribusi pasar memiliki potensi yang besar untuk digali. Jadi dengan diberlakukannya zonasi jualan di pasar tradisional diharapkan akan berdampak pada peningkatan retribusi pasar,” ujarnya.

Nantinya, jika aturan ini sudah diberlakukan, juga akan dilakukan penyesuaian tarif. Tarif bedak yang di depan tidak sama dengan yang bedak di belakang. “Ini berbeda dengan realita saat ini, dimana pedagang yang berjual emas dan yang berjual sembako diberlakukan tarif yang sama,” jelasnya.

Hadi mengaku dalam peningkatan tarif, pihaknya akan tetap mengikuti aturan yang ada. Seperti melihat daya beli masyarakat dan tingkat inflasi yang terjadi di Kabupaten Probolinggo. Setelah melakukan pengkajian tersebut, barulah tarif tersebut akan disahkan melalui Perbup (Peraturan Bupati). “Sehingga hal tersebut nantinya tidak akan memberatkan masyarakat,” pungkasnya. (wan/abh)

BLH Geber Beragam Lomba


KRAKSAAN - Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun ini mengangkat tema “Seven Billion Dreams. One Planet. Consume with Care“ atau Tujuh Miliar Manusia dengan Berbagai Keinginannya. Untuk menyemarakkan momentum tersebut, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo menggelar berbagai macam lomba, Sabtu (29/8) di Alun-alun Kota Kraksaan.

Peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia tahun 2015 di Kabupaten Probolinggo diwujudkan dalam bentuk kegiatan Festival Band Pelajar (Green Music Festival), Lomba Yel-yel, Lomba Mewarnai, Pameran Lingkungan (Kampung Adiwiyata dan Eco Creative) dan penganugerahan Award bagi pelopor bidang Lingkungan Hidup.

Festival Band Pelajar (Green Music Festival) sasarannya pada para pelajar SMA/SMK se-Kabupaten Probolinggo, Lomba Yel-yel sasaran pelajar sekolah Adiwiyata dengan ketentuan umum yel-yel wajib bertema lingkungan hidup, lomba mewarnai sasaran siswa-siwi TK se-Kecamatan Kraksaan. Ketentuan umum gambar bertema lingkungan.

Untuk lomba mewarnai, juara I diraih TK ABA Kraksaan, juara II diraih TK Kusuma Kraksaan dan juara III diraih TK ABA Kraksaan. Lomba Festival Band Pelajar juara I diraih SMA Tunas Luhur, juara II diraih SMAN 1 Kraksaan dan juara III diraih MTsN 1 Pajarakan.

Lomba Yel-yel juara I diraih SMPN 1 Tongas, juara II diraih SMAN 1 Kraksaan, juara III diraih SMPN 1 Lumbang, harapan I diraih SMPN 2 Paiton dan harapan II diraih SMA Tunas Luhur. Sedangkan pameran lingkungan juara I diraih SMA Tunas Luhur, juara II diraih SMAN 1 Paiton dan juara III diraih SMPN 1 Kraksaan.

Green School Award diraih SMAN 1 Krucil, SMAN 1 Gending, SMPN 2 Sumberasih, SMPN 1 Paiton, SMPN 1 Dringu, SMPN 2 Paiton, MTsN Paiton, SMPN 1 Tongas, SMAN 1 Gading dan SMPN 1 Leces.

Lomba LIBERTI juara I diraih Kecamatan Maron, juara II diraih Kecamatan Dringu, juara III diraih Kecamatan Pajarakan, harapan I diraih Kecamatan Kraksaan, harapan II diraih Kecamatan Paiton dan harapan II Kecamatan Maron.

Dalam juara Anugerah Probolinggo Green Award kategori individu diraih H. Soetjipto, kategori komunitas diraih Kelompok Mangrove Pantai Harapan dan kategori lembaga diraih Pasar Sehat Paiton.

Sedangkan Pameran Lingkungan (Kampung Adiwiyata dan Eco Creative) sasarannya pada sekolah Adiwiyata dan binaan UKM dan perusahaan dengan ketentuan umum produk dipamerkan hasil karya siswa berupa produk daur ulang. Penganugerahan award bagi pelopor bidang lingkungan hidup sasaran peroranga, masyarakat pegiat Bank Sampah Komunitas Kelompok, pegiat pelestarian hutan mangrove dan Lembaga Pasar Sehat dan Ramah Lingkungan. (y0n)

Wednesday, 20 January 2016

Raih Penghargaan Kabupaten Sehat Swasti Saba 2015


JAKARTA - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh Kabupaten Probolinggo di tingkat nasional. Dimana, Kabupaten Probolinggo meraih penghargaan berupa tropi Kabupaten Sehat ‘Swasti Saba’ tahun 2015 dari Kementerian Kesehatan RI pada acara pemberian penghargaan bidang kesehatan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-51, di Hotel Bidakara Jakarta, Jum’at (27/11) malam.

Dalam penghargaan ini, Kabupaten Probolinggo mendapatkan predikat Kabupaten Sehat untuk 2 (dua) tatanan. Yakni, tatanan masyarakat sehat mandiri dan tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat.

Penghargaan ini diterima langsung oleh Bupati Probolinggo Hj. P. Tantriana Sari, SE dari Menteri Kesehatan RI. Prof. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, Sp. M bersama 137 kabupaten/kota ditambah 3 provinsi dari seluruh Indonesia.

“Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan atas partisipasi masyarakat Kabupaten Probolinggo bersama Forum Kabupaten Sehat sehingga terbangun kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat. Semoga penghargaan ini bisa terus dipertahankan di tahun-tahun mendatang,“ ungkap Bupati Tantri.

Sementara Kepala Bappeda Kabupaten Probolinggo Dewi Korina mengatakan untuk meraih penghargaan Swasti Saba ini membutuhkan perjuangan yang cukup panjang. Terlebih Kabupaten Probolinggo berhasil meraih penghargaan untuk tatanan masyarakat sehat mandiri dan tatanan kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat.

“Kawasan permukiman sarana dan prasarana sehat berada di Pasar Paiton, Pasar Kebonagung, hutan Kota Kraksaan, Pokmas Sumberlele, Sungai Rondoningu, Bank Sampah Semampir dan SMAN 1 Dringu. Sementara kawasan masyarakat sehat dan mandiri berada di Desa Wonorejo, Desa Leces, SDN Muneng Leres 1 dan Puskesmas Sumberasih,” katanya. (wan/abh)

Kota Kraksaan Raih Sertifikat Adipura


JAKARTA - Prestasi membanggakan kembali diukir oleh Kabupaten Probolinggo. Dimana Kota Kraksaan sebagai ibukota Kabupaten Probolinggo berhasil meraih penghargaan sertifikat Adipura tahun 2015 sebagai Kota Terbaik dalam Pengelolaan Lingkungan Perkotaan untuk Kategori Kota Kecil.

Sertifikat Adipura ini merupakan penghargaan kepada kota/ibukota kabupaten yang mengalami kenaikan nilai Adipura signifikan dibandingkan tahun sebelumnya. Penghargaan ini melengkapi prestasi sebelumnya. Dimana Kota Kraksaan mampu meraih penghargaan anugerah Adipura tahun 2008, 2009, 2010, 2012, 2013 dan 2014.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI Siti Nurbaya kepada Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi pada malam Anugerah Lingkungan 2015 di Gedung Bidakara Jakarta, Senin (23/11). Dimana kegiatan ini dibuka oleh Wakil Presiden RI HM. Jusuf Kalla.

Kepala BLH Kabupaten Probolinggo Anggit Hermanuadi mengungkapkan bahwa keberhasilan meraih Sertifikat Adipura ini adalah keberhasilan bersama dan berkat kerja keras seluruh komponen masyarakat bersama pemerintah daerah.

“Prestasi membanggakan ini adalah keberhasilan seluruh rakyat Kabupaten Probolinggo. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi motivasi untuk selalu menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan serta menjadikannya kebiasaan hidup sehari-hari,” ujarnya.

Menurut Anggit, penilaian Adipura tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dimana terdapat pengetatan kriteria dalam rangka mendorong pemenuhan ketentuan Undang-undang Nomor 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Yakni menggunakan kriteria TPA yang operasionalnya minimal memiliki lahan urug terkontrol.

“Intinya harus ada inovasi pengelolaan sampah pada TPA. Sehingga meskipun nilainya tinggi, namun nilai TPA-nya tidak memenuhi kriteria, maka tidak akan diberikan penghargaan Adipura,” jelasnya.

Sebenarnya saat ini TPA Seboroh Kecamatan Krejengan jelas Anggit sudah berbenah. Tetapi, saat tim penilai datang kondisinya masih dalam tahap persiapan pembangunan. Saat ini di TPA Seboroh sudah dibangun inseminator pembakaran sampah plastik, inseminator gas bio, pagar keliling dan tanaman perindang serta jalan masuk ke TPA Seboroh.

“Kami bersyukur atas diraihnya Sertifikat Adipura ini. Kami menyampaikan terima kasih kepada masyarakat Kabupaten Probolinggo, khususnya Kota Kraksaan yang selama ini ikut peduli dalam menjaga dan memelihara kebersihan lingkungan,” pungkasnya. (wan/abh)